Ditemukan Luka dan Jeratan di Leher Pasutri Jepang | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 6 September 2017 17:06
Redaksi - Bali Tribune
PEMBUNUHAN
Proses evakuasi jenazah pasutri.

BALI TRIBUNE - Polisi merampungkan olah TKP dugaan pembunuhan terhadap pasutri asal Jepang, Matsubasa Nurio (76) dan Matsuba Hiroko (76) di rumah kontrakannya di Lingkungan Buana Gubug Perumahan Puri Gading 2 Blok F 1 Nomor 6 Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (5/9).

Dari hasil olah TKP, indikasi pasutri tersebut menjadi korban pembunuhan semakin menguat. Ini seiring ditemukan luka terbuka pada leher suami yang diduga disebabkan oleh sabetan senjata tajam. Sedangkan pada leher sang istri ditemukan jeratan tali.

Informasi yang berhasil dihimpun mengatakan, petugas gabungan dari DVI (Disaster Victim Identification), INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprints Identification System) dan Labfor (Laboratotium Forensik) Mabes Polri Cabang Denpasar melakukan pemeriksaan selama 4 jam dari pukul 08.00 Wita hingga pukul 11.00 Wita. Setelah itu, baru jenazah pasutri itu dievakuasi ke RSUP Sanglah menggunakan satu mobil ambulans milik Basarnas.

Menurut seorang sumber terpercaya, jenazah Matsubasa Nurio ditemukan luka terbuka yang melingkar pada leher. Sementara pada leher Matsuba Hiroko terdapat bekas luka jeratan dan tali plastik masih melingkar. “Kita hanya memeriksa dan menemukan fakta itu (luka terbuka dan jeratan pada leher). Tetapi yang menganalisa terkait apakah ada orang lain yang melakukan itu harus outopsi di Forensik,” ungkapnya.

Selain menemukan kejanggalan pada jenazah pasutri itu, petugas juga mengambil sampel bercakan darah yang tercecer di lantai serta mengambil bekas jari di beberapa titik di dalam kamar korban. Hanya saja, sumber ini mengaku belum mengetahui hasil dari sidik jari yang sudah diambil untuk dianalisa tersebut.

Tidak hanya itu, bukti lain yang dikumpulkan adalah beberapa pakaian, kayu dan juga senjata tajam. “Yang jelas barang bukti ini semua kita amankan untuk diperiksa lebih dalam. Kita tidak bisa mengambil satu sampel saja, beberapa benda yang dicurigai akan kita ambil untuk diperiksa lebih lanjut. Kemudian akan kita bisa simpulkan, apakah ada kaitannya atau tidak dengan benda-benda ini,” terangnya.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Aris Purwanto masih irit bicara, bahkan beberapa kali ditanyai motif di balik tewasnya pasutri itu ia berdalih masih dalam penyelidikan. Mantan Kapolsek Denpasar Selatan ini belum bisa menyimpulkan apakah korban pembunuhan ataupun korban bunuh diri.

Terpenting dan paling utama saat ini, anggotanya sudah merampungkan gelar perkara dan mengumpulkan bukti-bukti dilokasi kejadian. “Kita masih kumpulkan semua bukti di lokasi. Setelah itu, diperiksa oleh petugas gabungan dan dilanjutkan dengan menganalisa semuanya,” katanya.

Pemeriksaan lain yang dilakukan oleh petugas kepolisian adalah memeriksa keterangan saksi. Hingga siang kemarin, sudah ada 6 orang saksi yang diminta keterangannya di Mapolsek Kuta Selatan termasuk anak angkat kedua korban. Meski demikian, polisi belum bisa menyimpulkan pemeriksaan keterangan sementara para saksi itu. “Semuanya masih kita dalami. Selain bukti di lokasi, keterangan saksi masih kita gali untuk disinkronkan dengan bukti. Tapi, semuanya masih dalam penyelidikan,” tukas Aris.