Agung Bharata Bergelar Ida Bhagawan Blebar Gianyar | Bali Tribune
Diposting : 17 July 2019 13:30
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ RESTU - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri memberi restu dalam Prosesi Dwijati di Puri Agung Gianyar.
balitribune.co.id | Gianyar - Setelah melewati prosesi Upacara Medwijati (lahir untuk kedua kalinya secara filosofi ) di Puri Agung Gianyar, Selasa (16/7),  mantan Bupati Gianyar  AA Gde Agung Bharata kini resmi menjadi sulinggih dengan Abhiseka/gelar  Ida Bhagawan Blebar Gianyar.  Prosesi disaksikan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri yang sekaligus turut sebagai  pemberi restu.
 
Dwijati dipuput olah Pedanda Nabe, Ida Pedanda Jelantik Wayahan Dauh dari Griya Prapitamaha, Siangan, Gianyar, didampingi Abra Sinuhun (maha guru) Ida Pedanda Istri dari Griya Gede Bukit Bangli Delodan serta Guru Saksi adalah Ida Pedanda Jelantik Putra Sedawa, sulinggih dari Griya Sedawa, Desa Tegaltugu, Kecamatan Gianyar.
 
Hadir pula Gubernur Bali I Wayan Koster, serta sejumlah bupati, pejabat, palingsir puri. Sementara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir sebagai pemberi restu. “Ibu Mega lah yang memberi arahan agar Ida Bhagawan menempuh jalan dharma ini. Karena itu, dalam prosesi ini turut memberi restu sebagai seorang  pembimbing,” ungkap Ketua Panitia AA Alit Asmara.
 
Sementara  Ida Pedanda Nabe, Jelantik Wayahan Dauh, menegaskan setelah prosesi dwijati, Ida Bhagawan harus bersiap diri menjalani proses belajar. Sesuai landasan sastra, setelah tiga hari Ida Bhagawan datang ke Guru Nabe untuk menekuni beberapa puja manttra seperti  puja  Agra Patra, Weda Parikrama, Puja Jenarjana dan lainnya. “Sebenarnya di puri sudah memiliki pegangan tersendiri tentang Puja Jenarjana ini,” terangnya Pedanda Nabe.
 
Serangkaian proses dwijati ini wejang Pedanda Nabe sebagai seorang wiku Ida Bhagawan akan diikat dengan sesana kewikuannya.  Di antaranya, sebagai  satya wadi yakni selalu menyuarakan kebenaran, satya apta yakni patut dihormati dan diteladani, sang patirthan sebagai tempat mendapatkan penyucian. karena hakikatnya manusia itu makhluk yang banyak kesalahan. 
 
Sebelumnya, AA Gde Agung Bharata juga menjalani prosesi Diksa Pariksa atau ujian calon sulinggih. Setelah dinyatakan lulus, Senin malam upacara seda raga hingga Selasa din ihari. Ida Bhagawan dinilai sudah siap secara sekala dan niskala.
 
Kesiapan secara skala itu, karena  di masa walakanya menjalankan swadharma sebagai Bupati Gianyar tanpa adanya kecacatan hukum. Secara niskala, Ida  pernah tertimpa musibah hanyut di laut. Dan sebuah mukjizat terjadi ditemukan selamat meski terombang-ambimg selama empat jam di tengah laut. (u)