Hari Ini, Tradisi Nyepi Karya di Pura Samuantiga | Bali Tribune
Diposting : 15 May 2018 00:23
redaksi - Bali Tribune
 Drs I Wayan Patera
Ketua Paruman Penyungsung Pura Samuantiga, Drs I Wayan Patera
BALI TRIBUNE - Serangkaian pelaksanaan ritual ngusabha karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Kahyangan Jagat Samuantiga Pedulu Gianyar berlangsung sejumlah prosesi. Satu diantaranya, ritual ‘Nyepi’ Karya,  yang  berlangsung bertepatan dengan rahina Tilem Sasih Jyestha, Senin (14/5) hari ini.
 
Ketua Paruman Penyungsung Pura Samuantiga, Drs I Wayan Patera saat ditemui, Minggu (13/5) kemarin menyebutkan,  nyepi karya ini mulai berlangsung pukul 24.00 wita sampai pukul 06.00 wita dua hari berikutnya.  Sehingga , jika dihitung Nyepi ini berlangsung 36 jam.
 
Meski tidak ada sanksi khusus bagi krama yang melanggar, namun umat pantang melanggarnya.  Kalaupuan ada yang melanggar dipastikan akan  dapat sanski sosial.
 
“Tak saja berlaku untuk krama, masyarakat umum termasuk wisatawan pun dilarang masuk areal pura selama Nyepi ini. Semua pintu akan ditutup, Areal Pura mulai dari gapura bagian barat sampai areal Pura Dalem Puri tidak boleh ada aktifitas,” ungkapnya.
 
Dijelaskan Wayan Patera, sehari sebelum Nyepi dilaksanakan prosesi mejaga-jaga yakni warga maturan sesidan-sidan lalu mendapatkan pica berupa beras tridatu dan tirtha. Diyakini, beras tridatu yang terdiri dari beras putih, beras merah dan beras hitam (injin) ini sebagai perlambang kesejahteraan.
 
Selanjutnya atau sehari sebelum Nyepi, dilakukan prosesi penyucian dengan pecaruan mancawarna dan dilanjutkan dengan mereresik.
 
“Sore hari hari sbeluam nyepi, krama diberikan kesempatan untuk maturan sesidan-sidan. Karena saa Nyepi bertepatan dengan rahina Tilem,” terangnya.
 
Pada kesempatan ini, umat nunas tirtha pakuluh untuyk dibawa ke rumahnya masing-masing. Kemudian beras yang tersimpan di Bale Paselang, dibagikan ke masyarakat. Beras tridatu ini dikemas dalam plastik. Jumlahnya tak banyak, namun sarat makna.
 
“ Beras ini sebagai simbol  anugerah Ida Bhatara Sri Sedana  dalam wujud kelancaran rezeki dan laiannya,” imbuhnya.
 
Pada kesempatan itu, Wayan Patera juga menyampaikan rasa syukurnya karena rangkaian prosesi Karya Turun Kabeh telah berlangsung lancar selama ini. Pihaknya pun mengucap terima kasih kepada para pihak yang telah ikut ngayah. Termasuk  kepada Pemda se-Bali yang berkenan ngaturang bakti pengayar, LPD se Bali dan pihak lain yang turut membantu.
 
“Hingga tadi Sabtu malam, telah terkumpul sesari sekitar Rp 400 juta, dana punia Rp 600 juta dan penggalian dana Rp 100 juta. Itu belum termasuk partisipasi berupa sarana upakara, seperti kebo, kambing dan lain-lain,” ucapnya.
 
Berakhirnya rangkaian karya, identik pula dengan pengundian kupon berhadiah di Pura Samuantiga. Dari sekitar 100.000 lembar kupon yang beredar, telah diundi menggunakan sistem bola, Sabtu (12/5) malam lalu.
 
Untuk diketahui, 6 hadiah utama diantaranya satu unit Mobil Daihatsu Sigra didapatkan nomor 023936; hadiah Yamaha Xmax di nomor 023223; hadiah Vespa LX di nomor 049791; hadiah Honda PCX 037652; hadiah Yamaha Byson di nomor 079168; serta hadiah Honda Scoopy di nomor 027394.