Jelang Perayaan Hari Nyepi Caka 1940, Pemkab Larang Ogoh-ogoh Gunakan Styrofoam | Bali Tribune
Diposting : 9 February 2018 20:22
Release - Bali Tribune
lingkungan
Ogoh-ogoh berkerangka bambu

BALI TRIBUNE - Umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1940 pada 17 Maret 2018 nanti. Sebagaimana tradisi masyarakat Bali, sehari jelang perayaan hari raya dimaksud berlangsung arak-arakan ogoh-ogoh. Tak terkecuali, masyarakat yang ada di Kabupaten Gianyar.

Menyikapi perayaan itu, Pemerintah Kabupaten Gianyar kembali mengarahkan sekeha teruna di kawasan seni ini, untuk membuat ogoh-ogoh berbahan ramah lingkungan. Bahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar menyiapkan surat edaran yang melarang penggunaan styrofoam untuk ogoh ogoh.

Dalam penjelasannya belum lama ini, Kepala DLH Gianyar I Wayan Kujus Pawitra mengatakan, pelarangan penggunaan styrofom untuk ogoh-ogoh merupakan permintaan dari sejumlah aktivis lingkungan.

“Mereka (aktivis lingkungan-red) berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan ini, karena bahan plastik khususnya Styrofoam sangat berbahaya untuk lingkungan dan masyarakat,“ ucapnya.

Pelarangan penggunaan styrofoam untuk ogoh-ogoh ini sesungguhnya sudah dilakukan DLH Gianyar sejak setahun lalu. Salah satunya dengan memberi penghargaan terhadap sekeha teruna yang membuat ogoh-ogoh berbahan ramah lingkungan.

“Tahun lalu 16 sekeha teruna ini membuktikan bahwa pembuatan ogoh-ogoh menggunakan kayu, somi dan bahan ramah lingkungan lebih memiliki nilai seni, “ ujarnya.

Sementara untuk persiapan perayaan ogoh-ogoh tahun ini, DLH Gianyar  sudah berkoordinasi dengan dengan Kesbangpol Gianyar, untuk membuat surat edaran yang isinya melarang penggunaan Styrofoam dalam pembuatan ogoh-ogoh.

“Surat ini nanti dikirim ke desa se Kabupaten Gianyar, “ lanjutnya.

Kujus pun menghimbau kepada para Bendesa dan Perbekel se-Kabupaten Gianyar untuk turut mengarahkan para sekeha taruna dalam membuat ogoh-ogoh berbahan ramah lingkungan.

“Dibutuhkan peran semua pihak untuk menjaga lingkungan, jadi Camat hingga Perbekel dan Kelian Banjar wajib ikut serta mengarahkan para sekeha teruna dalam menggunakan bahan ogoh-ogoh yang ramah lingkungan, “ imbaunya.

Dia menambahkan, untuk tahun ini DLH Gianyar pun akan kembali memberikan penghargaan dan piagam kepada ogoh-ogoh berbahan ramah lingkungan.

“Para pemuda di Gianyar itu terkenal kreatif dalam bidang seni, jadi pasti bisa. Kami juga akan menurunkan tim verifikasi mengecek sekha taruna yang membuat ogoh-ogoh berbahan ramah lingkungan, sehingga nanti bisa diberikan piagam penghargaan, “ pungkasnya.