BALI TRIBUNE - Selain merupakan ajang pelestarian nilai-nilai budaya Bali, ajang Nusa Dua Festival juga melestarikan perahu layar tradisional melalui gelaran lomba perahu layar miniature, di Pantai Mahagiri Desa Jungutbatu, Nusa Lembongan, Jumat (8/12). Lomba diikuti puluhan peserta se-Kecamatan Nusa Penida.
Berkurangnya jumlah nelayan dengan perahu tradisional, menjadi salah satu alasan digelarnya lomba ini. Banyak dari nelayan yang beralih profesi ke bidang pariwisata. Melalui lomba ini diharapkan mampu melestarikan keberadaan perahu tradisional yang jumlahnya semakin berkurang.
Koordinator lomba perahu miniatur, Made Rudana menyampaikan lomba perahu miniatur diikuti sebanyak 22 peserta dari beberapa Desa di Kecamatan Nusa Penida. Lomba diselenggarakan untuk melestarikan keberadaan perahu layar miniatur atau perahu tradisional di tengah perkembangan jaman seperti sekarang. "Lomba ini sebagi upaya melestarikan perahu tradisional di tengah perkembangan global," imbuhnya.
Adapun kriteria dalam lomba ini, kata Rudana, adalah kecepatan waktu tempuh, mulai garis start hingga gawang finis dengan jarak tempuh 30 meter. "Juara yang ditentukan adalah perahu yang tercepat sampai gawang garis finis," sebutnya.
Salah satu peserta asal Desa Kutampi, Wayan Budiarta alias Boneng mengaku telah menyiapkan perahunya sejak jauh hari sebelumnya. Mulai menyiapkan bambu untuk layar dan kelengkapan lain. "Yang tak kalah penting adalah perawatan perahu ini agar tidak dimakan kutu atau rayap," terangnya.
Budiarta yang mengaku tidak pernah absen dalam setiap perlombaan yang digelar saat ini harus puas berada di posisi kedua. Dalam lomba kali ini, perahu miliknya sempat bertabrakan dengan peserta lain sehingga membuat laju perahu sedikit lambat. "Biasanya perahu saya selalu juara satu, tapi tadi sempat tabrakan hingga berada di posisi kedua," sebutnya.
Masih terkait Nusa Penida Festival, Jumat kemarin juga digelar lomba stand up paddle atau mengayuh papan surfing dengan posisi berdiri. Lomba ini ternyata menarik minat wisatawan asing yang sedang berlibur di Nusa Penida. Mereka berbaur dengan peserta lainnya dari warga setempat untuk menjadi yang terdepan.
Stand up paddle digelar di Pantai Jungutbatu. Puluhan peserta meramaikan kegiatan ini. Lomba dilaksanakan mengisi kegiatan Nusa Penida Festival 2017, yang berakhir Sabtu hari ini.
Panitia lomba, Wayan Sudarma menyampaikan lomba paddle diikuti sebanyak 40 peserta. Mereka terbagi menjadi lima seri. Dimana tiap-tiap seri dicari satu terbaik untuk memperebutkan juara satu, dua dan tiga. Selain juara, panitia juga mencari tiga peserta dengan waktu terbaik.
Menurut Sudarma, para peserta harus menempuh jarak sekitar 200 meter dari bibir pantai menuju titik putar di tengah pantai dan kembali finis di pinggir pantai. Dari lomba itu banyak peserta yang jatuh dari atas papan akibat kurang seimbang. "Walaupun jatuh, peserta masih boleh melanjutkan perlombaan namun harus kembali berdiri," terangnya.
Peserta stand up padle asal Amerika Serikat, Anderson mengaku senang ikut bagian dalam kegiatan ini. Menurut Anderson lomba ini menjadi pengalaman berharga bagi dirinya karena dapat bergabung dengan warga setempat. "Ini pertama kali saya ke sini dan berkesempatan ikut dalam kegiatan Nusa Penida Festival," akunya.