Rai Mantra-Jaya Negara jadi Juru Sangging | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 8 July 2016 13:55
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
mepandes
Nyangging - Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra beserta wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara saat bertugas selaku Sangging pada upacara Metatah massal yang digelar Puri Agung Jro Kuta Denpasar, Kamis (7/7) kemarin.

Denpasar, Bali Tribune

Puri Agung Jro Kuta Denpasar, menggelar upacara Metatah (Mepandes) secara missal pada Kamis (7/7) kemarin. Upacara Metatah yang merupakan rangkaian dari Karya Baligia Pedudusan Agung Puri Agung Jro Kuta Denpasar ini diikuti 251 peserta.

Ada yang menarik dari rangkaian Upacara Mepanes/Metatah Massal ini, dari puluhan Sangging yang akan bertugas Menatah (mengasah gigi para peserta) tampak diantaranya Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara yang memang sudah tidak asing lagi dalam tugas selaku Sangging.

Tidak canggung-canggung keduanya begitu cekatan dalam menatah para peserta Mepanes/Metatah Massal ini.

“Upacara mepandes massal ini merupakan serangkaian upacara memukur dan tingkat acara yang dilaksanakan di Puri Agung JroKuta merupakan Pedudusan Agung yang puncaknya dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2016,” ujar Ketua Panitia Upacara, IGN Mandala Putra.

Lebih lanjut Mandala Putra mengatakan, adapun yang terlibat dalam acara mepandes massal ini adalah putra putri dari Puri Agung Jro Kuta begitu juga Warga Pekandelan serta seluruh braya dan melibatkan struktur organisasi dari Puri Agung Jro Kuta dalam pelaksanaan serangkaian upacara ini . “Metatah ini merupakan suatu tradisi bagi umat Hindu pada khususnya tatkala anak itu sudah dewasa serta berupaya menghilangkan rasa atau sifat Sadripu untuk anak-anak yang diacarai hari ini yang merupakan bagian dari manusa yadnya” ujarnya.

Sedangkan jumlah peserta keseluruhan ungkap Mandala Putra, mencapai 251 peserta yang terbagi dari 20 orang yang merupakan keluarga besar dari Puri Agung Jro Kuta dan 231 peserta sebagai pengiring.

“Setelah upacara mepandes hari ini akan dilaksanakan upacara nganam atau nganget daun beringin, dan pada tanggal 8 akan dilaksanakan upacara ngajum sedangkan Puncak Acaranya pada tanggal 10 Juni mendatang,” kata Mandala Putra.

Sementara Penglingsir Puri Agung Jro Kuta IGN Jaka Pratidnya atau yang dikenal dengan Turah Joko mengatakan, Puri Agung Jro Kuta sangat bahagia atas dilaksanakan upacara metatah massal ini, serta antusias warga atau braya yang mengikuti upacara ini.

“Inilah suatu kebanggaan kami didalam era sekarang ini warga atau braya selalu ikut bergotong royong serta selalu ikut berperan aktif mengikuti serangkaian acara di Puri Agung Jro Kuta ini,”ujarnya.

Ia berharap, dengan melaksanakan kegiatan ini Puri Jro Kuta bisa meringankan beban dari mereka untuk melaksanakan yadnya seperti ini karena cukup besar biayanya.

“Kami juga akan terus melaksanakan kegiatan seperti ini sebagai upaya meneruskan adat istiadat dan meneruskan apa yang digariskan pendahulu-pendahulu kami,” ujarnya.

Selain di Puri Jro Kuta, metatah massal juga digelar di Banjar Bet Ngandang, Desa Sanur Kauh Kecamatan Denpasar Selatan.

Pelaksanaan metatah massal ini, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara jyga berkesempatan bertugas sebagai juru sangging.

Bendesa Adat Intaran, I Nyoman Sutha didampingi Kepala Dusun Betngandang Made Ardana mengatakan kegiatan sosial yang dilakukan ini sebagai bentuk kepedulian dari Koperasi Artha Sri Sedana yang ada di banjar Betngndang.

“Pelaksanaan metatah massal ini merupakan bentuk kepedulian sosial dari koperasi banjar. Sebagian dari keuntungan yang diraih dikembalikan lagi pada masyarakat dalam bentuk upacara agama,” ujarnya.

Hal ini mengingat masih banyak masyarakat yang belum melakukan metatah (potong) gigi disamping juga biaya untuk melakukan upacara ini lumayan besar. Sehingga ada beberapa masyarakat belum mampu untuk melaksanakan metatah tersebut. Untuk itu koperasi banjar melakukan inisiatif untuk membantu masyarakat yang belum melakukan metatah dibantu secara geratis. “Untuk peserta tidak hanya berasal dari Br. Betngandang tapi juga dari luar banjar,”katanya.