Sambut Pelaksanaan Karya Pamahayu Jagat di Pura Dasar Buana Klungkung, Ribuan Krama Desa Pakraman Gelgel Pasang Penjor | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 21 November 2018 23:47
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Jelang pelaksanaan karya Pamahayu Jagat di Pura Dasar Buana Desa Pakraman Gelgel Klungkung krama desa pakraman setempat secara serempak melaksanakan kentuntuan dimaksud. Tampak, warga bahu membahu memperiapkan sarana penunjang Penjor guna suksesnya pelaksanaan karya agung di pura tersebut.
BALI TRIBUNE - Sebanyak 3 ribu penjor dipasang secara serentak di jalan utama menuju Pura Dasar Buana Klungkung. Pemasangan oleh krama desa Pakraman Gelgel itu ditujukan untuk mensukseskan pelaksanaan Karya Pemahayu Jagat di Pura tersebut akhir bulan Desember 2018 ini.
 
Pemasangan diawali di jalan Utama dari batas utara Banjar Jelantik Kuribatu  Desa Tojan menuju ke Selatan dan Barat Tojan menuju  ke Timur.
 
Selanjutnya, dari tempat itu pemasangan dilanjutkan ke wilayah Batas Banjar Sikumem Bentang  mengarah ke Selatan serta dijalan Utama kawasan Banjar Minggir membentang ke barat sampai di depan Pura Dasar Buana, Gelgel,Klungkung
 
Dijumpai di sekretariat Panitia Karya Agung Mamungkah,Nubung Pedagingan,Ngenteg Linggih,Pedudusan Agung,Tawur Panca Wali Krama,Mahayu Jagat Marisuda Gumi. Pesedahan Panitia Karya Made Suryawan  menyebutkan, saat puncak karya masing-masing [enjor dipersembahkan Banten Pejati sebagai sarana permohonan.
 
Terkait dengan prosesi di Pura tersebut, Suryawan menyebutkan, rangkaian kegiatan akan dimulai pada, Kamis (22/11) besok yang diawali dengan ritual mepepada yakni, penyucian sarana yang akan dipersembahkan saat puncak karya.
 
“ Pada Selasa (Anggara 20/11) seluruh warga pengarep desa Pakraman Gelgel memasang penjor Karya yang ditetapkan putih dan  kuning  yang berjejer. Warna putih kuning  itu sebagai wujud kesucian,” ucapnya.
 
Dia menambahkan, pada Jumat (23/11) nanti, sekitar 8 ribu warga Desa Pakraman Gelgel akan tumpah ruah di pertigaan  agung desa pakraman  setempat guna melihat prosesi pada puncak karya di  upakara Mahayu jagat marisuda gumi.
 
Sementara itu koordinator karya I Dewa Ketut Soma menyebutkan, ritual ini ditujukan untuk mensucikan seluruh palemahan wewengkon Desa Pakraman Gelgel dari berbagai bentuk leteh dan mala agar menjadi suci kembali. 
 
“Oleh karenanya, diperlukan penyucian bagi semua sarana dan prasarana upakara,” terangnya.
 
Terkait kesiapan, wewantenan Koordinator wewantenan Karya Panca Walikrama Pura Dasar Buana Gelgel,KLungkung  Anak Agung Anom Wijaya menyatakan sebelum dilangsungkannya prosesi pamahayu jagat akan digelar pula prosesi mepepade.
 
Terkait dengan kesiapan  wewantenan untuk puncak Karya Agung Mamungkah yang digelar pada 31 Desember 2018 ini seluruh kesiapan wewantenan  baru kelar  sekitar  40 persen.
 
Meski demikian, diharapkan persiapan bisa mencapai diatas 70 persen sebelum perayaan Rahina Galungan nanti.
 
Disebutkan pula untuk penyanggre wewantenan saat prosesi pemahayu jagat marisudha bumi, panitia menyiapkan personil yang akan diperbantukan pada acara dimaksud.
 
“Adapun Banjar yang sebagai penyanggre emponan wewantenan diprtigaan Agung saat Upakara Mahayu Jagat Marisuda Gumi oleh Banjar Sangging, Banjar gria, Banjar Kacang Dawa , Banjar Siku,”jelas Agung Wijaya.