Tiga Pekan Dirawat Intensif, Kadis Dikpora Jembrana Berpulang | Bali Tribune
Diposting : 26 November 2018 14:11
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Almarhum I Putu Eka Swarnama
BALI TRIBUNE - Di tengah berbagai rangkaian peringatan Hari Guru ke-73, kabar duka justru kembali menyelimuti jajaran Pemerintah Kabupaten Jembrana. Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Jembrana, I Putu Eka Swarnama (46) mengembuskan nafas terakhirnya, Sabtu (24/11) sore lalu.
 
Pejabat eselon II ini meninggal dunia di RSUP Sanglah, Denpasar sekitar pukul 17.00 Wita setelah sebelumnya sempat dirawat selama tiga pekan sejak Minggu (4/11) lalu pasca kecelakaan lalu lintas yang dialami pada pertengahan bulan Oktober lalu.
 
Pria kelahiran Tukadaya, 9 Desember 1971 ini sebelumnya sempat mendapat perawatan secara intensif di ruang ICU RSUP Sanglah setelah didiagnosa mengalami gula darah tinggi. Almarhum meninggalkan seorang istri Ni Made Sukeni dan dua orang anak, I Putu Aditya Suarnama  Giri dan  Ni Made Adita Wahyu Putri.
 
Kabag Humas dan Protokol Setda Jembrana, Komang Suparta dikonfirmasi Minggu (25/11) menyatakan Pemkab Jembrana tengah berduka dengan kepergian mantan Camat Melaya ini. "Jenazah tiba pukul 23.00 Wita, saat ini sudah disemayamkan di rumah orangtua beliau, di Dusun Berawantangi Taman, Tukadaya. Beberapa rekan pejabat dan staf almarhum  bahkan menunggu di rumah duka sejak jenazah diberangkatkan dari Sanglah," ungkapnya.
 
Menurutnya, alumni APDN itu dirawat di RSUP Sanglah berselang beberapa hari setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan umum Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Banjar Tetelan, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, seusai mengikuti arisan pejabat di areal Patung Siwa, Kelurahan Gilimanuk Minggu (21/10) lalu bersama putrinya, Ni Made Adita Wahyu Putri (12).
 
Saat kecelakaan tunggal menabrak pohon itu, Mantan Camat Melaya ini diketahui selamat dengan dahi di atas mata sebelah kiri lebam dan luka lecet pada perut. Namun putrinya, mengalami luka robek pada bagian dekat mata kirinya sehingga harus dirawat ke RSUP Sanglah. 
 
Saat mendampingi putrinya di RSUP Sanglah itulah, Eka Swarnama mengalami gula darah dan tensi tinggi, sehingga juga ikut dirawat di RSU Sanglah.
 
Setelah putrinya mendapat penanganan dan dioperasi, tiba-tiba Eka Swarnama mengalami muntah darah dan  kondisinya semakin memburuk hingga sempat menjalani dua kali operasi dan mendapat perawatan secara intensif di ruang ICU RSUP Sanglah.
 
Rasa duka yang mendalam juga disampaikan oleh Bupati Jembrana I Putu Artha. Menurutnya, almarhum sosok pejabat yang disiplin, tegas, serta selalu komitmen akan tugas dan tupoksinya.
 
"Kami sampaikan rasa duka cita. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," kata Bupati Artha.
 
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, jenazah pejabat yang kerap berbicara mengenai kebhinnekaan nusantara dan Pancasila yang kini masih disemayamkan di rumah duka ini rencananya akan diprosesi pengabenan pada Rabu (27/11) di setra setempat.