Adapun jumlah pasien positif dalam perawatan/kasus aktif sebanyak 94 orang yang berada di 11 rumah sakit rujukan dan karantina di Bapelkesmas. Jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case atau karena terinfeksi di luar Bali. Menurut Dewa Indra, bertambahnya jumlah penderita Covid-19, ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya.
"Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," kata Dewa Indra.
Sementara itu, dia melanjutkan, dari sisi pintu masuk Bali, baik bandara maupun pelabuhan, pemerintah sudah melakukan upaya pencegahan yang sangat ketat terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) maupun penumpang yang datang dari daerah luar Bali. Langkah yang dilakukan pemerintah terkait pengawasan ketat di Bandara Ngurah Rai, adalah PMI maupun penumpang domestik yang berasal dari daerah terinfeksi dilakukan pengecekan suhu tubuh dan rapid test.
Apabila hasil rapid test di bandara menunjukkan tanda positif, maka Pemprov Bali akan segera melakukan penanganan sesuai SOP yang berlaku. Sedangkan jika hasil rapid test-nya negatif, maka yang bersangkutan akan dijemput oleh pemerintah kabupaten/kota guna dilakukan karantina yang sudah disiapkan oleh pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kebijakan mereka masing-masing.
"Namun pada masa 8 hari karantina atau orang yang negatif ini dilakukan tes swap dan hasilnya positif, maka akan diserahkan kembali kepada Pemprov Bali untuk dilakukan langkah perawatan," jelasnya.
Lebih lanjut Dewa Indra menambahkan, selain di bandara, di Pelabuhan Gilimanuk juga diterapkan SOP yang sama, baik untuk rapid test maupun pengecekan suhu tubuh. Hingga saat ini belum ditemukan kasus positif yang masuk lewat pelabuhan. Apabila nanti ditemukan kasus positif maka orang tersebut akan dikembalikan ke daerah asalnya.
Pihaknya tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk memutus rantai penyebaran virus Corona. Maka perlunya semua pihak melanjutkan dengan penuh disiplin untuk menggunakan masker di tempat terbuka, karena penggunaan masker memiliki 2 fungsi. Pertama, yakni bagi yang sakit (batuk dan flu) maka percikan/droplex akan tertahan oleh masker yang menyebabkan percikan itu tidak akan keluar dan mengenai orang lain. Kedua, penggunaan masker bagi yang sehat maka akan terhindar, terutama pada wajah bagian hidung, mulut dan mata dari percikan dari orang lain.
Kata dia, untuk menghindari penularan virus Corona maka semuanya harus disiplin/rajin untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. "Karena penyebaran virus yang menempel pada benda tertentu yang kemudian kita sentuh dan menempel pada tangan akan lebih mudah hanyut melalui sabun dan air mengalir," katanya.
Selain itu hindari menyentuh bagian wajah terutama hidung, mulut dan mata setelah menyentuh benda tertentu dan sebelum mencuci tangan. Karena tiga indera dalam tubuh kita tersebut akan memudahkan bagi virus corona untuk masuk ke tubuh.