balitribune.co.id | Bangli - Virus rabies (anjing gila) masih menjadi ancaman serius bagi para peternak (brider) anjing KIntamani. Pasalnya, dengan masih merebaknya penyakit rabies di Bali membuat para brider menjadi kesulitan dalam memasarkan anjing KIntamani ke luar daerah.
Menyikapi problema tersebut maka dibutuhkan penanganan rabies secara maksimal oleh Pemprov. Bali maupun Pemkab Bangli. Hal tersebut diutarakan anggota DPRD Bangli I Nengah Darsana, Selasa (16/5).
Kata Nengah Darsana, penyakit rabies masih menjadi momok bagi para peternak anjing KIntamani. Imbasnya para peternak jadi kesulitan menjual hasil ternak ke penghobi luar daerah. Pasalnya, sampai saat ini pihak Karantina masih melarang keluar masuknya anjing ke Bali. Karenanya, pemerintah mesti melakukan penanganan secara maksimal sehingga anjing KIntamani benar-benar aman dari serangan rabies.
“Kita harap peternak maupun masyarakat bisa melindungi anjing Kintamani yang telah mendapatkan pengakuan dunia dari serangan rabies,” ujar politisi Golkar ini.
Lanjut Nengah Darsana, selama ini keluar masuk anjing Kintamani masih dibatasi. Anjing Kintamani hanya diboleh keluar saat ada pameran anjing serta kepentingan penelitian. Karenanya, pemasaran anjing belum bisa maksimal sehingga nilai jualnya pun masih stagnan. “Sejatinya anjing Kintamani sudah mendunia, namun karena kendala itu jadi pemasaran masih terhambat,” ungkap pria yang juga peternak anjing Kintamani ini.
Disinggung soal harga anjing KIntamani, kata dia, sesuai dengan kelasnya, kalau untuk kelas lomba atau pameran harganya bisa menembus harga Rp 3 juta per ekornya. Sementara untuk kelas anjing rumah, artinya sekedar untuk jaga rumah berkisar antara Rp 1,5 juta. Dia pun lantas berharap, agar warga bisa lebih mencintai anjing Kintamani sehingga anjing Kintamani yang telah diakui dunia bisa lestari.
“Kita harap para brider terus semangat untuk memulibiakan anjing Kintamani sehingga kualitasnya bisa terus ditingkatkan,” jelas pria asal Desa Landih, Bangli ini.
Anggota DPRD Banglidua kali periode ini mengapresiasi pihak Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli menggelar lomba anjing KIntamani. Yang mana, lomba serangkaian HUT Kota Bangli ke -819 bisa menyedot penghobi anjing dari Bali dan luar Bali. “Kita harap lomba ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan untuk membangkit kecintaan masyarakat terhadap anjing Kintamani,”ungkapnya.