Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Duplikat Mahkota Raja Klungkung Berlapis Emas 22 Karat

DIPERLIHATKAN - Duplikat Mahkota Raja Klungkung diperlihatkan pada Media.

BALI TRIBUNE - Kini masyarakat Klungkung patut berbangga dengan telah rampungnya duplikat Mahkota Raja Klungkung. Walaupun tidak sepenuhnya sama dengan yang aslinya, duplikat mahkota yang dipakai Putra Mahkota ini dibuat dari bahan perak berlapis emas dan akan ditempatkan di Museum Semarajaya. Mengingat banyak wisatawan yang sangat tertarik untuk melihat wujud asli Mahkota Raja Klungkung yang amat terkenal tersebut. Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung Nyoman Mudarta mengatakan, duplikat Mahkota Raja Klungkung yang dibuat saat ini merupakan duplikat yang kedua. Sebelumnya ada duplikat yang telah dibuat tahun 1994. Tapi karena bahannya terbuat dari emas, duplikat pertama tersebut tidak berani ditampilkan di muka umum. Hal ini juga melihat dari segi faktor keamanannya sangat riskan jika dipamerkan di Museum. “Duplikat yang pertama terbuat dari emas semuanya. Dan saat ini masih disimpan di brankas,” ujar Mudarta. Di tempat terpisah Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Museum Semarajaya Klungkung, Ida Bagus Wibawa Adnyana mengatakan duplikat mahkota Raja tersebut dibuat secara khusus oleh pengrajin dari Desa Kamasan, Klungkung. Proses pembuatan mahkota berdiameter 19 cm dan tinggi 11 cm tersebut memakan waktu hingga enam bulan. Lantaran, ukirannya sangat rumit sehingga pengrajin meminta waktu lebih panjang. “Ukirannya memang rumit karena tembus luar dalam. Tapi motif ukirannnya khas Kamasan,” jelasnya. Kadis Nyoman Mudarta menambahkan  duplikat Mahkota Raja Klungkung yang menelan dana Rp19 Juta ini terbuat dari perak berlapis emas dan berhiaskan batu permata. Terdiri atas lima buah permata berukuran besar dan delapan buah permata kecil. Seperti wujud mahkota aslinya yang kini tersimpan di Museum Nasional, Jakarta. Pembuatan duplikat ini sudah direncanakan sejak bulan Maret  dan selesai dikerjakan bulan September 2018. “Mahkota Raja ini dahulu digunakan putra mahkota Raja ketika menghadiri undangan-undangan kerajaan,” bebernya. Rampungnya duplikat Mahkota Raja Klungkung tersebut rencananya akan dipajang di Museum mulai 2019. Tapi pihaknya mengatakan masih mencari hari baik dan menyiapkan upacara melaspas sebelum duplikat mahkota tersebut dipajang di Museum Semarajaya. “Rencananya kami akan pajang di Museum. Tapi kami juga masih mencari hari baik juga untuk diplaspas. Karena tahun 2019 ini, juga ada penataan di museum,” terangnya.     Awal mula pembuatan duplikat Mahkota Raja Klungkung ini bermula dari banyaknya wisatawan yang penasaran dengan wujud asli mahkota Raja. Mengingat selama ini, di Museum Semarajaya hanya terpajang foto-foto keindahan mahkota tersebut. Dijelaskan, dalam keterangan fotonya bahwa mahkota tersebut sangat legendaris di Klungkung. Sebab berbahan emas dan berhias batu delima berwarna merah. “Wisatawan banyak yang tertarik dengan mahkota ini dan banyak yang ingin tahu wujud fisiknya," ujar Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Museum Semarajaya Klungkung Ida Bagus Wibawa Adnyana.   Museum Semarajaya di Kabupaten Klungkung tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan asing. Hampir setiap hari ada saja wisatawan asing yang datang berkunjung. Terlebih museum yang diresmikan 28 April 1992 ini memiliki koleksi benda-benda bersejarah di Klungkung. Diantaranya barang-barang yang dipergunakan sebagai perlengkapan upacara adat olehraja-raja Klungkung serta foto-foto dokumentasi keturunan raja-raja Klungkung. Dari pajangan yang mendapatkan  perhatian wisatawan lebih banyak tertuju pada sebuah foto di  ruang prasejarah. Terutama foto yang menunjukan keanggunan mahkota raja-raja di Klungkung yang saat ini disimpan di Museum Nasinonal Jakarta. Mahkota tersebut dikenal sangat legendaris di Klungkung karena berbahan emas dan batu delima berwarna merah. Pemkab Klungkung sendiri telah membuat replika dari mahkota Raja tersebut. Tapi tidak berani memajangnya di Museum karena juga berbahan emas seberat 30 gram dengan kadar 22 karat. 

wartawan
Ketut Sugiana
Category

Desa Penyaringan Jembrana Wakili Bali di Lomba Desa Cantik Tingkat Nasional

balitribune.co.id | Negara - Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) kembali bergulir di Jembrana. Setelah melalui sejumlah tahapan, tahun 2025 ini Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo menjadi lokus Desa Cantik. Desa Penyaringan sekaligus menjadi perwakilan Provinsi Bali untuk lomba di tingkat nasional.

Baca Selengkapnya icon click

Langgar Izin Tinggal, WNA Asal Italia Dideportasi

balitribune.co.id | Singaraja - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja kembali mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran izin tinggal oleh warga negara asing (WNA). Seorang pria berinisial FAFC (42), warga negara Italia, resmi dideportasi dari Bali setelah terbukti menyalahgunakan Izin Tinggal Terbatas (ITAS). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tumbang, Pohon di Tebing Labil Halangi Jalur Ubud - Pejeng



balitribune.co.id | Gianyar - Tidak hanya bongkahan tebing yang sering longsor, pohon yang tumbung liar di lereng tebing juga sering tumbang. Akibatnya,  jalan Gunung Sari,  Peliatan di posisi turunan menuju jembatan kerap terhalang.  Rabu (14/5) pagi, sejumlah pohon tumbang dan membuat jalur penghubung Ubud menuju Pejeng, Tampaksiring terhalang hingga memicu kemacetan.

Baca Selengkapnya icon click

Curi Daging Sapi di Hotel, Pria Asal Buleleng Diciduk Polisi

balitribune.co.id | Mangupura - Seorang pria asal Kelurahan Anturan,  Buleleng berinisial PADS (32) diciduk anggota Polsek Kuta Selatan di tempat kosnya di Jalan Ceningan Sari Nomor 53 E Sesetan, Denpasar Selatan, Jumat 9 Mei 2025 pukul 17.30 wita. Pasalnya, melakukan tindak pidana pencurian daging sapi di Hotel Bulgari. Aksi jahat pelaku ini dilakukan sejak tahun 2023.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Disdikpora Bali Ingatkan Jalur Domisili SPMB Ditentukan Nilai Rapor

balitribune.co.id | Denpasar - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bali mengingatkan bahwa dalam jalur domisili Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, akan mengandalkan nilai rapor sebagai pertimbangan.

Kepala Disdikpora Bali KN Boy Jayawibawa menyampaikan ini di hadapan DPRD Bali merespons kondisi tahun-tahun sebelumnya dimana orang tua kerap mengakali jalur ini untuk memasukkan anak ke sekolah negeri favorit.

Baca Selengkapnya icon click

Buleleng Bentuk Satgas Anti Preman dan Ormas Bermasalah

balitribune.co.id | Singaraja – Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Buleleng telah membentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas Meresahkan. Satgas itu dibentuk dalam rapat koordinasi lintas lembaga di Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pada Rabu (14/5).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.