BALI TRIBUNE - Ada kabar gembira bagi guru kontrak SD-SMP Negeri di Kabupaten Badung. Pasalnya, ditengah lambatnya pencairan gaji guru non PNS ini, besaran gaji mereka bakal dinaikan.
Gaji guru kontrak sendiri dihitung per jam mengajar. Sebelumnya digaji Rp 100 ribu per jam, kini per Januari 2018 digaji Rp 125 ribu per jam.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga (Disdikpora) Badung, Ketut Widia Astika, Selasa (6/2), membenarkan gaji guru kontrak sudah naik per Januari 2018 ini.
“Iya, honor guru kontrak di Badung naik,” aku Astika.
Gaji guru kontrak diambil dari APBD Badung. APBD Tahun 2018 sendiri sudah digetok palu pada Desember lalu. “Kenaikannya dari Rp 100 per jam, kini menjadi Rp 125 ribu per jam, ” katanya.
Pejabat asal Kerobokan ini menyebut gaji guru kontrak di Badung tergolong paling tinggi apabila dibandingkan dengan gaji guru-guru kontrak di kabupaten Badung. Oleh karena itu, ia mengimbau para oemar bakrie non PNS ini bersyukur bisa mengajar di Badung. Ia pun minta kenaikan gaji ini bisa meningkatkan kinerja guru kontrak dalam mendidik putra-putri Badung.
“Kalau dibading kabupaten lain, honor guru kontrak di Badung tergolong paling tinggi,” tegasnya.
Astika sendiri menjelaskan bahwa gaji guru kontrak ini dihitung per jam mengajar. Rata-rata satu bulan satu guru mengajar 24 jam per bulan. “Kalau full mengajar 24 jam per bulan, ya tinggal Rp 125 dikalikan 24, segitu mereka menerima gaji,” jelas Astika.
Disinggung belum dibayarnya gaji guru kontrak bulan Januari 2018, Astika mengakui gaji awal tahun dibayarkan karena masih dalam proses pengamprahan.
“Masih proses pengusulan. Karena mereka kerja dulu baru digaji. Jadi belum dapat di bulan Januari,” tegasnya sembari menambahkan saat ini usulan gaji ini tengah dilakukan verifikasi. Mulai mengecek daftar hadir, SK, berapa jam mengajar, linier apa tidak guru tersebut dan lainnya.
