BALI TRIBUNE - Kampung Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo membawa dampak positif. Sebab, masyarakat di Kampung KB sudah mulai sadar untuk mengikuti program KB atas kemauan sendiri dengan memilih Methode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).Salah satu Kampung KB di Bali berada di Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ida Bagus Wirama, S.H., M.Kes saat Pembinaan Kampung KB di Desa Peninjoan pada Rabu, (31/1) lalu menyampaikan, program Kampung KB sudah berjalan baik.
Ia menyebutkan, indikatornya, sudah ada perhatian dari pemerintah Kabupaten/Kota. Berdasarkan laporan oleh kabupaten/kota, instansi lintas sektor sudah berkontribusi dalam pembangunan di Kampung KB, seperti bedah rumah, pembuatan jalan, pemasangan listrik dan pelatihan kelompok-kelompok industri rumah tangga.
“Kampung KB ini merupakan program lintas sektor, bukan hanya BKKBN saja tapi semua instansi lintas sektor. Pemerintah maupun swasta kami berharap untuk mengambil peran di Kampung KB. Karena yang jadi lokasi kampung KB adalah desa dengan tingkat kemiskinan tinggi, sehingga harus tingkatkan kesejahteraan di Kampung KB dengan gotong royong,” ujarnya.
Sementara Perbekel Desa Peninjoan, Dewa Nyoman Tagel menyatakan, bahwa Program KB melalui Kampung KB-nya sangat banyak memberikan manfaat.
Ia menuturkan, pengertian KB tidak hanya mengurusi pengendalian kelahiran, tetapi mempunyai makna yang lebih luas dalam hal peningkatan kesejahteraan.
“Masyarakat umum lebih mengenal bahwa KB hanya berkaitan dengan alat kontrasepsi, padahal tidak hanya sekedar itu saja. Dalam program KB ada pembinaan kelompok Tri Bina, di antaranya Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia. Semua ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas Sumber Daya Manusia. Untuk Kampung KB sendiri, sejak dicanangkan sebagai Kampung KB, desa kami sudah banyak mengalami perubahan kearah yang lebih baik,” paparnya.
