Diposting : 22 September 2018 11:55
Agung Samudra - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Kantor KONI Bangli yang beralamat di Jalan Ngurah Rai Bangli sering tutup. Kondisi ini dikeluhkan oleh pengurus cabang olahraga. Dengan sering kalinya kantor tutup dianggap mengganggu kerja pengurus cabang olahraga. Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Federasi Yongmoodo, Bangli Ida Bagus Putra, Jumat (21/9).
Kata IB Putra, dengan sering kalinya kantor tutup, jelas mengganggu kinerja pengcab. Pria asal Banjar Brahmana Pande, Kelurahan Cempaga ini mengaku kecewa karena di saat ini mengurus kartu tanda anggota bagi atletnya justru kantor tutup.
Adapun pengurusan KTA dilakukan sebagi syarat untuk mengikuti ajang Porprov Bali diTabanan tahun depan. Dari 10 atlet Yongmoodo baru tiga yang mengantongi KTA, sedangkan tujuh atlet lagi belum memiliki KTA.
“Tentu kami kecewa dengan kondisi itu, kami harus bolak balik hanya untuk mengurus KTA. Kondisi ini sepatutnya diatensi oleh ketua KONI,” tegasnya.
Lantas disinggung kenapa kantor sering tutup, dengan blak-blakan IB Putra menyebut karena sebagian besar pengurus yang duduk di KONI adalah ASN, sehingga mereka sulit membagi waktu.
“Kepengurusan KONI Bangli didominasi ASN, sehingga mereka sulit membagi waktu dan yang terjadi kantor KONI sering tutup,” kata IB Putra.
Sejatinya pihaknya sudah memprediksi dari dulu ketika melihat susunan kepengurusan KONI Bangli yang didominasi kalangan ASN. IB Putra mengatakan cabor Yongmoodo adalah cabor baru, untuk kepengurusan baru terbentuk dua tahun lalu.
Walaupun baru berdiri, dari berbagai event kejurda yang diikuti atlet Yongmoodo Bangli mampu meraih prestasi. Dalam eksebisi Porprov Bali di Gianyar tahun lalu mampu meraih 2 medali emas dan 1 medali perak.
“Dalam ajang Kejurda Agustus lalu berhasil meraih 2 emas,1 perak dan 2 perunggu. Walaupun di tengah minimnya anggaran atlet kami tetap berlatih dan siap turun dalam ajang Porprov Bali tahun depan,” katanya.
Secara terpisah, Sekretaris KONI Bangli, I Nengah Budiarsa mengatakan untuk kantor KONI setiap hari buka, kecuali hari libur. Untuk keseharian ada dua orang pegawai di kantor. ”Mungkin saat ke kantor pegawai kami keluar, maklum beberapa hari terakhir disibukkan upacara keagamaan,“ jelasnya.
