Pasien DBD Membludak, Wabup Pantau RSUD Badung | Bali Tribune
Diposting : 30 March 2016 14:22
I Made Darna - Bali Tribune
Wabup Suiasa didampingi Dirus RSUD Mangusada dr Agus Bintang saat meninjau pasien DBD yang membludak di ruang IGD RSUD Badung, Selasa (29/3).

Mangupura, Bali Tribune

Membludaknya jumlah pasien demam berdarah dengue (BDB) di Badung mendapat perhatian serius dari Pemkab Badung. Selasa (29/3), Wakil Bupati (Wabup) Badung, Ketut Suiasa meninjau langsung para korban gigitan nyamuk "aedes aegypti" yang dirawat di RSUD Mangusada Badung.

Dalam peninjau tersebut, Suiasa didampingi Dirut RSUD dr Agus Bintang Suryadhi dan jajarannya melihat langsung sejumlah pasien DBD terpaksa harus menjalani perawatan di lorong dan ruang IGD akibat overloadnya kamar rawat inap.

Dalam kesempatan itu, Suiasa menyempatkan diri menyambangi satu per satu pasien serta memberi semangat  agar mereka cepat sembuh. "Mohon dimaklumi dulu, kondisinya seperti ini. Saat ini kita sedang berupaya agar kamar (kamar rawat inap) bisa dibangun lebih banyak lagi," kata Suiasa kepada pasien yang tidur terlentang dengan tangan diinfus.

Meski dengan pasien berjejal, politisi asal Pecatu ini tetap minta pihak rumah sakit memberikan pelayanan terbaik. “Sementara maksimalkan dulu yang ada. Kanggoin ditambah-tambah dulu kamarnya. Karena pasiennya banyak begini,” pesan Suiasa.

Terkait merebaknya kasus DBD ini, pihaknya mengaku sudah memanggil Dinas Kesehatan Badung. Menurut keterangan Kepala Diskes Badung dr Putra Suteja kasus DBD melonjak karena memang musimnya. Jumlah yang kasus tidak bisa diprediksi. “DB ini memang penyakit musiman. Jumlahnya tidak bisa kita prediksi. Penyakit ini mewabah antara bulan Februasi sampai Mei,” ujarnya.

Untuk menekan penyakit yang bisa merengut korban jiwa ini, Suiasa sudah memerintahkan Diskes menyiapkan sarana dan prasarana. Mulai dari obat-obatan, hingga pengadaan alat foging tiap desa. “Saya sudah perintahkan Diskes siapkan obat-obatan dan memininjamkan alat foging ke tiap desa. Tahun depan kita upayakan per desa punya satu alat foging,” kata Suiasa.

Sementara untuk penambahan kamar inap, pihaknya juga sedang bersiap penambahan gedung. Menurut rencana tahun 2017, pemerintah akan membangun gedung F dan G. Saat ini pembangunan gedung ini masih tahap pembuatan feasilibiti study (FS). “Kita sudah minta pihak rumah sakit segera merampungkan revisi FSnya. Sehingga tahun 2017 bisa dibangun,” tandasnya.

Sementara itu, dr. Agus Bintang menyatakan bahwa pasien yang menderita DBD mencapai 77 orang, dimana 62 orang ditempatkan di ruang rawat inap, sedangkan 15 orang ditepatkan di ruang IGD. “Kami mohpn maaf karena keterbatasan kamar, jadi tidak semua pasien dapat kamar rawat inap,” kata dr. Agus Bintang.