Pemkot Gelar Workshop Pengelolaan Sampah | Bali Tribune
Diposting : 16 June 2017 20:15
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
WORKSHOP
WORKSHOP - Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariana Wandira serta Kadis DLHK Kota Denpasar, Ketut Wisada membuka workshop pengelolaan sampah ditandai dengan pemukulan gong, Kamis (15/6) di Graha Sewaka Dharma Lumintang.

BALI TRIBUNE - Berbagai upaya dilakukan Pemkot Denpasar untuk mewujudkan Denpasar bersih dan hijau. Mewujudkan hal tersebut dibutuhkan peran serta seluruh komponen masyarakat. Peningkatan partisipasi ini dilakukan Pemkot di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLKH) menyelenggarakan kegiatan Workshop Gerakan Wajib Pengelolaan Sampah Kamis (15/6) di Graha Sewaka Dharma Lumintang.

Dirangkaikan dengan Re-Launching Program Bank Sampah Tahun 2017 dengan pelaksanaan Workshop dibuka Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Wayan Mariana Wandira serta Kadis DLHK, Ketut Wisada, yang ditandai dengan pemukulan gong serta penyerahan timbangan dan buku tabungan secara simbolis kepada peserta workshop.

Walikota Rai Mantra mengapresiasi kegiatan ini serta diharapkan dapat merubah pola pikir tentang sampah yang kini bernilai ekonomis jika dikelola dengan baik. Rai Mantra juga menekankan keseriusan dari kegiatan ini yang dapat berimbas pada pelaksanaan program secara baik kedepan. Sehingga langkah ini mampu menjawab tantangan terhadap sampah anorganik seperti plastik, kaleng dan lain sebaginya yang sedang dihadapi di lingkungan masyarakat. “Kalau program ini berhasil dalam memberikan pemahaman di masyarakat Kota Denpasar, saya rasa semua permasalahan tentang sampah bisa diatasi dengan baik pula,” ujar Rai Mantra.

Pihaknya juga akan mewajibkan OPD, Camat bahkan perbekel/lurah di dan ibu-ibu PKK untuk menjadi nasabah bank sampah. Hal ini tak terlepas juga dari banjar-banjar yang ada di Kota Denpasar bisa membentuk bank sampah tersendiri sehingga dapat menjadi hal yang sangat luar bisa dalam pergerakan bank sampah. “Saya yakin kalau semua program ini berjalan dengan baik, di Tahun 2020 Denpasar dapat mewujudkan program Indonesia bersih. Dan program ini merupakan strategi yang sangat tepat guna mengatasi permasalahan sampah,” ujar Rai Mantra.

Ketua Panitia, Ni Wayan Riawati yang juga merupakan Ketua Yayasan Bali Wastu Lestari mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah untuk mendorong masyarakat lebih proaktif dalam mengolah sampah mereka secara berkelanjutan dan mendapatkan manfaat ekonomis didalamnya. Bank sampah merupakan solusi untuk sampah yang dipilah setiap harinya pada sektor rumah tangga yang akan membawa dampak positif baik itu sosial dan ekonomi mereka.

Dikatakan, Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali terus mendapatkan respon dari banyaknya permintaan masyarakat akan pelayanan dari bank sampah yang menuntut juga peningkatan kapasitas baik secara kualitas maupun kuantitas. Saat ini pertumbuhan bank sampah di Kota Denpasar sangat signifikan dengan perkembangan yang bervariasi. Terdapat 78 unit bank sampah berbasis masyarakat yang hingga saat ini dikelola oleh Tim Penggerak PKK banjar. Serta pada tahun ini juga akan digarap 200 unit bank sampah baru di seluruh Kota Denpasar. ADV

“Hari ini kami menghadirkan narasumber dalam worksop ini adalah Maman Tirta Rukmana memberikan makalah tentang Kebijakan Bank Sampah Nasional serta Tim Fasilitator Pendamping tentang Teknis Pertumbuhan dan Manajemen Administrasi,” ujarnya

 Sementara salah seorang siswi SD N 13 Pedungan, Ni Putu Sintya Eva Dewi yang juga menabung di bank sampah, mengaku sangat terbantu dan termotivasi dengan adanya bank sampah. Terlebih bisa menabung dengan sampah yang berupa botol plastik dan kaleng yang bisa dibawa dari rumah untuk ditabung setiap hari Rabu.