BALI TRIBUNE - Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengapresiasi sikap toleransi yang terawat dengan baik di Bali. Menurut dia, toleransi yang ada di Pulau Dewata merupakan toleransi yang otentik dan genetik, bukan dibentuk karena hasil propaganda.
“Yang harus kira rawat ialah toleransi. Toleransi yang otentik bukan yang politik, toleransi yang genetik bukan yang propaganda," tegasnya, saat memberi ceramah usai mengukuhkan pengurus Satgas Advokasi Pemuda Muhammadiyah Provinsi Bali, di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Minggu (1/10).
Menurut dia, jauh sebelum bangsa ini terbentuk, kebhinnekaan itu sudah ada. Perbedaan tersebut merupakan berkah bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Ia pun berbangga karena keberagaman itu terawat dengan sangat baik oleh segenap komponen umat beragama yang ada di Bali. Ia juga berharap semangat toleransi ini terus dipupuk di seluruh daerah di Indonesia.
"Sejatinya orang Indonesia toleransinya otentik. Perbedaan selalu jadi berkah atau blessing. Esensinya adalah mutual understanding atau kesepakatan bersama, inilah yang harus dirawat di Bali," kata Dahnil Anzar.
Ia mendorong semua pihak agar toleransi yang ada jangan sampai rusak. "Jangan sampai dirusak di Bali. Modal utamanya nalar yang sehat, akhlak yang baik untuk berdiaolg satu dan lain. Islam punya watak itu. Dan Muhammadiyah berdiri dengan watak itu," tandas Dahnil Anzar.
Pada kesempatan tersebut, Pemuda Muhammadiyah Bali melaunching Satuan Tugas (Satgas) Advokasi Pemuda Muhammadiyah. Hal ini dilakukan sebagai bagian untuk menjawab berbagai tantangan terkait dengan persoalan hukum yang terjadi di masyarakat.
Dalam peluncuran Satgas ini, juga dilaksanakan dengan Dialog Hukum dan Kebangasaan dengan tema “Mengawal Supremasi Hukum Sebagai Wujud Mempertegas Komitmen Kebangsaan Menuju Indonesia Berkemajuan”.
Hadir sebagai pembicara sekaligus mengukuhkan pengurus Satgas Advokasi Pemuda Muhammadiyah adalah Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. Secara seremonial Dahnil Anzar menyerahkan Bendera Satgas kepada Direktur Satgas Advokasi Pemuda Muhammadiyah Bali, Mu’adz Masyhadi.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bali, Azizuddin mengatakan pembentukan Satgas Advokasi ini sebagai bagian dari implementasi hadirnya Pemuda Muhammadiyah untuk memberikan bantuan kepada segenap elemen masyarakat Bali tanpa melihat latar belakangnya.
