Diposting : 26 July 2019 23:39
Djoko Purnomo - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Ketua Umum PB Persatuan Xiangqi Indonesia (Pexi) Teddy Sugianto melantik Pengprov Pexi Bali masa bakti 2019-2023 di bawah ketua umumnya Awaludin Ahai, di Maha Vihara Buddha Maitreya.
Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutan dibacakan Plt Kadispora Bali, Made Rentin mengatakan, keberadaan Pexi sesuai dengan misi Pemprov Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam rangka pelestarian kearifan lokal.
“Xengqi memang olahraga asing dan baru di Bali, tapi sejumlah prestasi ditorehkan. Seperti tahun 2018 saat kejuaraan nasional gelar juaranya disapubersih oleh atlet Bali. Atas prestasi itu mereka dikirim ke Vietnam. Ini sungguh luar biasa,” ujarnya.
Terbentuknya Pengprov Pexi Bali, menurut dia sangat membantu Pemprov Bali dalam rangka mewujudkan prestasi olahraga yang lebih baik lagi. Karenanya, lanjut dia, sinergi Pengprov Pexi dengan Pemprov Bali demi kemajuan olahraga daerah ini, sangat diharapkan.
Made Rentin mengatakan Dispora Bali menyampaikan penghargaan dari terbentuknya Pengprov Pexi Bali ini dan berharap bersama-sama cabor lainnya memajukan prestasi olahraga Bali.
Menjawab pertanyaan soal Porjar Bali, Made Rentin mengatakan kalau cabor xengqi baru disepakati untuk dieksebisikan pada Porjar Bali tahun 2020 mendatang. Namun yang membanggakan dirinya, cabor yang kerap disebut catur gajah ini sudah dipertandingkan resmi di Porprov Bali XIV/2019 Tabanan.
“Meski di porjar belum, namun di porprov sudah masuk dan di Tabanan nanti (Porprov Bali XIV) dipertandingkan resmi. Dispora apresiasi perkembangan peksi Bali meski beru menggeliat 4-5 tahun terakhir, namun sudah menunjukkan perkembangan dan kemajuan luar biasa,” ucap Rentin.
Sementara Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi mengatakan, dengan sponsorship yang kuat di Pexi Bali, dia yakin keberadaan Pexi Bali akan membawa kemajuan prestasi olahraga bagi Bali.
“Dari sisi dana, saya percaya Pengprov Pexi Bali tidak akan pernah kesulitan, sehingga akan meringankan tugas-tugas KONI Bali dalam hal penganggaran kepada cabor,” demikian Ketut Suwandi. (u)
