Semarapura, Bali Tribune
Di saat cuaca belum stabil, sehari menjelang piodalan di Pura Dalem Ped pada Buda Cemeng Klau pada Rabu hari ini (8/6), pelabuhan rakyat di Kusamba diserbu oleh pemedek baik warga Nusa Penida sendiri maupun warga dari luar Nusa. Trip penyeberangan pun meningkat dari 6 kali trip sehari, kini menjadi 15-18 trip sejak awal pekan ini.
Menurut Pengawas Pelabuhan Rakyat Kusamba Dinas Perhubungan Klungkung, Made Sedana Yogi, mengaku cuaca kemarin cukup mendukung. ”Kalau pekan lalu baru sedikit keras dari biasanya, kali ini masih batas wajar,” jelas Made Yogi saat mengawasi para penumpang naik kapal, Selasa (7/6).
Dia menyebutkan, gelombang laut sempat keras pada Jumat lalu (3/6). ”Saat itu, pelabuhan rakyat terpaksa kami tutup,” jelasnya. Saat itu, seluruh jasa penyeberangan baik boat kecil maupun besar dilarang berlayar. Saat itu kami alihkan ke Padangbai, menggunakan kapal yang lebih besar, kalau boat sulit menerjang gelombang besar,” terangnya.
Lanjut dia, apabila saat puncak piodalan yakni Rabu hari ini cuaca sangat tidak bersahabat, terpaksa pihaknya kembali melakukan penutupan pelabuhan rakyat. ”Jalan satu-satunya menuju Nusa Penida adalah melalui Padangbai, mudah-mudahan tidak buruk lagi cuacanya,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, para penumpang asli Nusa Penida telah menuju kampung halamannya sejak pekan lalu dengan waktu yang berbeda-beda. ”Nanti puncaknya biasanya saat balik dari Nusa Penida baru bersamaan, balik sama-sama kira-kira Kamis nanti,” terangnya. Meski bisa berlayar, Dishub Klungkung tetap memberikan imbauan kepada pengusaha jasa penyeberangan. ”Kami harapkan untuk tetap menjalankan SOP (Standar Operasional Prosedur, red),” pungkasnya.
Sementara itu, kemarin para penumpang dengan setia menanti jadwal keberangkatan menuju Nusa Penida. Per boat hanya memuat 52 penumpang dengan biaya Rp 50 ribu per orang.
