balitribune.co.id | Jembrana - Sejak Selasa (25/4) dan Rabu kemarin tercatat sedikitnya 46 ribu orang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. Mereka merupakan pemudik Lebaran yang pulang ke kampung halamannya saat Idul Fitri 1444 H, yang lalu.
Jumlah tersebut diprediksi bakal terus meningkat hingga tanggal 2 Mei 2023 mendatang. Mereka menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua. Selain orang, jumlah kendaraan masuk Bali juga meningkat sebanyak 12.435 unit. Mulai dari roda dua, roda empat campuran, hingga bus dan truk. Sementara aktivitas arus balik wisatawan domestik (wisdom) juga menunjukkan peningkatan.
Untuk orang yang keluar Bali baik itu pejalan kaki maupun menggunakan kendaraan, tercatat ada sekitar 32.280 orang, dengan jumlah kendaraan mencapai 6.875 unit. Jumlah orang yang keluar Bali juga mengalami peningkatan sekitar 4 ribu lebih dari hari sebelumnya. Namun, aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk masih terbilang landai.
Koordinator Satuan Pengelola Pelabuhan (Koorsatpel) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Agus Sugiarta mengatakan peningkatan pengguna jasa transportasi laut di Selat Bali ini tidak mengakibatkan kepadatan sehingga masih dilakukan pola normal dengan 32 armada kapal.
"Terjadi peningkatan pada H+2. Jumlah orang yang memasuki Bali meningkat 3 ribu lebih dari hari sebelumnya," ungkap Agus sebagaimana dikutip dari detikbali, Rabu (26/4).
Agus juga menjelaskan sebanyak 43 ribu orang masuk ke Bali via Pelabuhan Gilimanuk pada H+1 Lebaran, Senin 24 April 2023. Jumlah tersebut terus bertambah pada hari berikutnya. Ia berharap aktivitas keluar maupun masuk Bali aman dan lancar, hingga puncak arus balik nantinya.
Sementara itu, Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana menjelaskan saat ini petugas kepolisian sudah melakukan penebalan personel di Pos II atau pintu masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 45 personel.
"Untuk arus balik, hari ini kami sudah pertebal di Pos II menjadi 45 personel," tegasnya.
Dewa Juliana juga memprediksi puncak arus balik Lebaran 2023 ini akan terjadi pada H+3 dan H+5 nantinya karena akan bersamaan dengan wisatawan domestik menjelang libur Hari Buruh. "Meski demikian, kami tetap akan melakukan pemeriksaan sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.
Untuk pemeriksaan orang, barang, kendaraan, dan identitas masyarakat masuk Bali tetap dilakukan dengan ketat untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang membahayakan.
"Seluruh orang yang masuk Bali kami periksa, terutama yang mencurigakan kita akan geledah nantinya," tandas Dewa Juliana.
