Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

SIEJ Bahas RTRW Bali

Bali Tribune/ Forum diskusi SIEJ yang mengusung topik bahasan “Membedah Revisi RTRW Bali dari Perspektif Pelestarian Lingkungan” yang digelar di Kantor Kompas Jalan Jayagiri Denpasar, Jumat (22/2) sore.

Bali Tribune, Denpasar - KOMUNITAS jurnalis lingkungan, Society Internasional Environment Journalist (SIEJ) Simpul Bali, menggelar diskusi “Membedah Revisi RTRW Bali dari Perspektif Pelestarian Lingkungan”. Ada tiga narasumber yang dihadirkan dalam diskusi yaitu Made Iwan Dewantama (Conservation International/CI Bali), Dr Hendrawan (FKP Unud), Made Arca Eriawan dari KAP (Kelompok Ahli Pembangunan). Dalam kesempatan ini Arca mengatakan, konsep filosofis tak bisa diterapkan dalam tataran praktis. Untuk itu harus ada peluwesan-peluwesan. Dia mengakatakan banyak problem yang dihadapi Bali ke depannya. Di antaranya luas Bali yang terus berkurang, tingginya penyusutan lahan pertanian, terjadinya ketimpangan pengembangan Bali selatan, utara, timur dan barat. “RTRW Provinsi hanya bisa dijadikan patokan, tapi implementasinya disesuaikan dengan kondisi masing-masing Kabupaten/Kota di Bali,” ujarnya. Ia beralasan hal itu disebabkan demografi masing-masing kabupaten/kota berbeda. Ia menyayangkan, Ketua Pansus yang juga Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Bali, Ketut Kariyasa Adnyana, tidak hadir dalam diskusi ini. Terlepas dari hadir tidaknya Kariyasa dalam diskusi kali ini, Arca juga menyampaikan ketergantungan Bali yang begitu besar terhadap pariwisata dan belum meratanya harga barang. “Misalnya harga bahan bangunan seperti semen di Nusa Penida sangat tinggi akibat belum lancarnya kapal penyeberangan. Barang harus diangkut manusia menuju kapal sehingga menambah cost,” jelas Arca. Sementara Made Iwan Dewantama mengatakan, saat ini tata ruang bermasalah karena banyaknya pelanggaran. Dan, Gede Hendrawan menyoroti kondisi mangrove. Ia mengingatkan, mangrove sangat vital dalam kaitan dengan pariwisata. “Kalau laut tak dijaga maka akan terjadi bencana. Jadi RTRW bukan hanya menyangkut ekonomi tapi keberlanjutan alam Bali,” pesannya.

wartawan
Arief Wibisono
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Satu Keluarga, Satu Sarjana

balitribune.co.id | Satu keluarga, satu sarjana. Itulah slogan yang digaungkan Gubernur Bali, Wayan Koster, lewat program barunya yang digadang-gadang sebagai pemutus rantai kemiskinan. Sebuah mimpi kolektif yang terdengar sederhana sekaligus indah. Setiap keluarga menghadirkan seorang anak berjas toga, tersenyum di panggung wisuda, seakan keberhasilan akademik otomatis mengangkat martabat seluruh rumah tangga.

Baca Selengkapnya icon click

PTK Sigap Salurkan Bantuan ke Masyarakat Terdampak Banjir di Wilayah Bali

balitribune.co.id | Denpasar - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), bergerak cepat menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak musibah banjir yang melanda beberapa wilayah di Bali. Aksi ini menjadi wujud nyata dari komitmen PTK untuk selalu hadir di tengah masyarakat, memberikan dukungan moral dan material, serta meringankan beban warga yang tengah menghadapi masa sulit.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Korban Hilang Pascabanjir Belum Ditemukan, Desa Adat Mengwitani Gelar Upacara

balitribune.co.id | Mangupura - Satu keluarga hingga Minggu (14/9), masih dinyatakan hilang pascabanjir bandang melanda Perumahan Permata Residence, Lingkungan Gadon, Kelurahan Mengwitani pada Rabu (10/9).

Tim gabungan terus melakukan pencarian di lokasi, sementara Desa Adat Beringkit menggelar ritual adat untuk mendoakan para korban.

Desa Adat Beringkit menggelar ritual Mecaru Guru Piduka dan Bendu Piduka di lokasi kejadian. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.