BALI TRIBUNE - Enam jasa akomodasi pariwisata kembali mendapat ‘ultimatum’ dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Badung karena menunggak pajak.
Enam jasa akomodasi yang terancam sanksi upaya paksa tersebut, yakni Sarinande Beach Inn, Awarta Luxury Villas and Spa, The Kuta Playa Hotel dan Villas, Ramada Resort Camakila Bali, Bali Deli Fine Food, dan PT Bali Blue Ocean.
Kepala Bapenda Badung Made Sutama, Rabu (3/1) menyatakan enam akomodasi tersebut sudah diberikan peringatan terakhir lantaran tidak melunasi kewajibannya membayar pajak. “Kami sudah melayangkan surat teguran terhadap enam jasa akomodasi tersebut,” ujarnya.
Sutama mengatakan, pihaknya memberikan deadline waktu 21 hari setelah surat teguran dilayangkan. “Kalau tidak ada etikad baik dari mereka, pihaknya akan lakukan upaya paksa, seperti melakukan penyitaan. “Ya, kalau tidak ada respons lagi… disita,” imbuh Sutama.
Mantan Kepala BPPT Badung ini mengaku sudah memberikan toleransi kepada Wajib Pajak (WP) yang belum menyetorkan PHR. Namun, pihaknya tidak ingin perilaku penunggak pajak menjadi contoh buruk bagi pengusaha lainnya di Kabupaten Badung. “Karena itu kami akan bersikap tegas,” ucapnya.
Sebelumnya ia juga mengaku sudah mengeluarkan dua surat upaya paksa terhadap Ramada Resort Benoa dan Sekala Restorant, karena mereka tidak mengindahkan peringatan Bapenda. “Sebelumnya Ramada Resort Benoa dan Sekala Restaurant juga sudah kami surati upaya paksa,” katanya.
Berdasarkan catatan Bapenda Kabupaten Badung, kata Made Sutama terdapat delapan akomodasi pariwisata yang menunggak setoran PHR. Seperti Ramada Resort Benoa Rp 17 miliar, Sekala Restaurant Rp 31 miliar, Sarinande Beach Inn Rp 581.606.727,26, Awarta Luxury Villas and Spa Rp 2.229.745.438,99, The Kuta Playa Hotel dan Villas Rp 2.744.992.985,4, Ramada Resort Camakila Bali Rp 12.720.225.710,4, Bali Deli Fine Food Rp 1.364.857.271,8, dan PT Bali Blue Ocean Rp 871.399.020,17.
