BALI TRIBUNE - Banyaknya temuan Spa tak berizin alias bodong di wilayah Kabupaten Badung mendapat perhatian serius Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa. Orang nomor dua di gumi keris ini pun memerintahkan aparat penegak perda dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung terus menelusuri semua perizinan spa yang beroperasi di wilayah Badung. Pihaknya mengaku tidak akan mengizinkan usaha ilegal sampai beroperasi.
"Segala aktivitas yang berkaitan dengan pembangunan atau pun ekonomi harus taat aturan," ujar Suiasa ditemui di Puspem Badung, Kamis (12/10).
Ia juga mengatakan bahwa adanya temuan Spa bodong ini harus diproses sesuai aturan yang berlaku.
"Adanya Spa bodong ini harus tertibkan. Dan kita perintahkan Satpol PP bergerak," katanya.
Ia juga mengimbau para pengusaha Spa atau usaha lainnya agar taat terhadap aturan. Bila usahanya sudah sesuai peruntukan, tapi tidak memiliki izin agar secepatnya melengkapi perizinannya.
"Resiko terburuk, kalau usahanya tidak berizin dan tidak sesuai peruntukan ya... harus ditutup. Tapi kalau peruntukannya boleh, tapi tidak berizin maka harus ditutup dulu sampai izinnya keluar,” terang Suiasa.
Selain usaha Spa, pejabat asal Pecatu ini juga meminta Satpol PP mengawasi segala pembangunan dan usaha yang ada di gumi keris. Ia minta Satpol PP memastikan semua kegiatan wajib izin ini memenuhi aturan yang ditentukan.
"Pokoknya Satpol PP harus mengawasi, membina dan melakukan penertiban terhadap segala kegiatan fisik dan ekonomi yang ada di Badung. Dan kami imbau semua warga dan pengusaha mentaati segala aturan yang ada," tukasnya.
Untuk diketahui, Satpol PP Badung menemukan sedikitnya 28 usaha Spa bodong di wilayah Kecamatan Kuta, Rabu (10/10).
Dalam operasi tersebut sebanyak 15 Spa ditemukan di Jalan Raya Kartika Plaza dan Jalan Raya Kuta, Jalan Legian dan Jalan Raya Patih Jelantik. Sebanyak 8 Spa ditemukan di Jalan Raya Bakung Sari dan Jalan Raya Dewi Sartika. Kemudian 5 Spa ditemukan di Jalan By Pas Ngurah Rai dan Jalan Sunset Road.
