BALI TRIBUNE - Aktivitas lalu lintas penyeberangan Jawa-Bali Kamis (19/4) malam terganggu akibat arus deras di wilayah perairan Selat Bali. Bahkan, salah satu Kapal Motor Penyeberangan (KMP) yang sedang dalam pelayaran hanyut ke arah selatan terbawa arus deras hingga keluar jauh dari jalur pelayaran.
Berdasarkan infromasi yang diperoleh di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk Jumat (20/4), menyebutkan insiden kapal hanyut tersebut dialami oleh KMP Tunu Pratama Jaya yang tengah berlayar dari Pelauhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi sekitar pukul 19.10 Wita.
Awalnya saat keberangkatan dan pelayaran, kapal yang dinahkodai Febri tersebut tidak mengalami kendala apapun sehingga pelayaran berlanjut. Namun tidak diduga sebelumnya, arus laut di pertengahan tiba-tiba deras. Saat mendekati Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, kapal yang sarat muatan tersebut tidak mampu melawan derasnya arus laut.
Derasnya arus laut dari arah Selat Bali bagian utara mengakibatkan kapal yang diawaki 13 orang itu hanyut ke arah selatan. Usaha yang dilakukan nahkoda untuk mengarahkan kapal agar kembali pada jalurnya menuju pelabuhan tidak berhasil lantaran kuatnya arus mengalahkan kekuatan mesin kapal sehingga kapal hanyut semakin jauh dari pelabuhan.
KMP yang mengangkut 22 orang penumpang, 4 sepeda motor, 7 mobil dan 3 tronton serta 10 truk sedang itu terseret arus deras hingga sekitar 2 kilometer dari Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. Kapal sekitar pukul 21.00 Wita akhirnya bisa terhenti setelah tertahan pada dermaga pendaratan minyak milik PLTG Gilimanuk di Pantai Lingkungan Penginuman, Gilimanuk.
Agar tidak terbawa arus semakin jauh, kapal kemudian bertahan di lokasi itu selama beberapa jam sehingga penumpang di atas kapal menjadi panik. Petugas dari Pos SAR Jembrana bersama Pos Satpol Air Gilimanuk dan TNI AL Gilimanuk sempat turun ke lokasi untuk memonitor pergerakan kapal yang bertahan dari derasnya arus laut tersebut.
Petugas yang ada di darat tetap melakukan komunikasi melalui radio dengan awak kapal. Hingga lebih dari dua jam mempertahankan posisinya dengan mengapung pada dermaga minyak tersebut, arus laut perlahan membaik. Setelah dipastikan aman, sekitar pukul 23.20 Wita kapal melakukan olah gerak serta perlahan kembali mencari haluan ke arah utara dan bergerak pelan menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.
KMP Tunu Pratama Jaya kemudian berhasil sandar di Darmaga Landing Craft Machine (LCM) pada pukul 23.40 Wita. Tidak ada korban dalam kejadian ini. Namun pasca mengalami hanyut, kapal sementara tidak dioperasikan untuk mengangkut pengguna jasa.
Setelah bongkar muat dan kondisi kapal kosong, KMP Tunu Pratama Jaya kemudian langsung kembali diberangkatkan ke Ketapang tanpa mengangkut muatan dan penumpang dari Gilimanuk selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan kondisi kapal yang sempat tertahan beberapa jam di dermaga minyak tersebut.
Kepala UPP kelas lll atau Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Suyantha dikonfrimasi melalui ponselnya Jumat kemarin membenarkan kejadian tersebut. "KMP Tunu Pratama Jaya hanyut karena terseret arus kuat ke selatan. Namun sudah berhasil sandar dan semua penumpang selamat," tandasnya.