BALI TRIBUNE - Konsen terhadap upaya pencegahan kanker serviks (leher rahim), Ketua Tim Penggerak Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika meraih penghargaan tingkat nasional. Penghargaan diserahkan Ketua Umum Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja Ny. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo serangkaian Puncak Peringatan Hari Kartini Tahun 2017 dan pencanangan program peningkatan kesadaran perempuan Indonesia untuk deteksi dini kanker serviks dan payudara yang dihadiri Ibu Negara Hj.Iriana Joko Widodo di Lapangan Dr. Murdjani, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa (25/4). Penghargaan ini diraih Ayu Pastika karena kegigihannya melaksanakan program pencegahan kanker, khususnya melalui program Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) test. Ia sukses menggerakkan kader PKK se-Bali sehingga dapat mencapai target tertinggi pelaksanaan IVA test periode 2015-2017.
Bagi Ayu Pastika, penghargaan ini merupakan sebuah apresiasi terhadap capaian TP PKK Provinsi Bali. "Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan dukungan Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Bali dan OPD terkait," ujarnya. Ia berharap penghargaan ini makin motivasi jajaran pengurus dan kader PKK se-Bali untuk mengoptimalkan pelaksanaan program pencegahan kanker serviks yang sangat rentan diderita kaum wanita. "Terlebih, belakangan kanker serviks menjadi momok menakutkan bagi kaum hawa karena menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu," ujarnya seraya mengingatkan bahwa setiap jamada satu perempuan di Indonesia meninggal akibat penyakit ini.
Lebih jauh istri orang nomor satu di Bali ini mengungkap, IVA test merupakan cara deteksi dini kanker serviks yang paling sederhana. Menggandeng sejumlah lembaga terkait seperti Dinkes, YKI, BPJS, POGI dan PKBI, TP PKK Bali gencar melakukan layanan IVA test. Dalam gebrakan yang dilaksanakan sejak 2015, tak kurang dari 3.224 wanita menikah usia 30-50 tahun telah menjalani tes ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 193 orang positif kanker serviks, 12 orang masuk kategori curiga CACK dan 94 orang direkomendasi untuk menjalani krioterapi (metode pengobatan khusus untuk merusak sel kanker,red). Sejalan dengan itu, Ayu Pastika juga memberi perhatian pada upaya pencegahan. TP PKK melalui kadernya yang tersebar di seluruh Bali terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya upaya pencegahan kanker serviks. Karena sejatinya penyakit ini bisa dicegah melalui sejumlah langkah antara lain pola makan sehat, menghindari rokok, menjauhi seks pranikah pada usia muda dan tidak melakukan hubungan seks dengan banyak partner. Selain itu, wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah disarankan melakukan pap smear secara rutin setiap 6 bulan sekali ke layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas. Sejumlah langkah pencegahan tersebut diharapkan mampu menghindarkan wanita dari penyakit yang mengerikan ini. Lebih dari itu, kematian wanita akibat kanker serviks juga bisa ditekan.Selain Bali, penghargaan serupa juga diraih TP PKK Provinsi Jawa Timur, Papua Barat dan Lampung.
Keberhasilan TP PKK Bali mendapat apresiasi Ketua Umum OASE Kabinet Kerja Ny. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo. Dia berharap, capaian TP PKK Bali bisa diteladani daerah lain sehingga upaya pencegahan kanker serviks makin optimal. Pada bagian lain, Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo dalam sesi dialog interaktifnya menggugah peran aktif peran aktif perempuan Indonesia untuk mensukseskan program deteksi dini kanker serviks.
Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh istri Wakil Presiden Hj. Mufidah Jusuf Kalla dan para istri menteri kabinet kerja.