BALI TRIBUNE - Tukad Bindu Kesiman Kecamatan Denpasar Timur sebagai salah satu kawasan sungai yang telah mampu ditata Pemkot Denpasar bersama masyarakat setempat. Penataan Tukad Bindu juga berhasil meraih penghargaan Nasional belum lama ini.
Daya tarik Tukad Bindu hingga penataan kebersihannya pun membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung kepincut melakukan kunjungan ke Tukad Bindu Kesiman Kecamatan Denpasar Timur, Selasa (12/12). Kunjungan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kader sabilulungan bersih (sabar) yang akan dilakukan oleh Kabupaten Bandung.
Penasehat Yayasan Tukad Bindu Ida Bagus Alit B.A mengatakan Tukad Bindu bisa ditata dan dijadikan objek wisata sebagai upaya menumbuhkan rasa cinta lingkungan masyarakat sekitar, sekaligus pemerdayaan masyarakat di lingkungan Kesiman, Denpasar. Tidak hanya fokus ke penataan aliran sungai, inovasi ini juga membuka ruang keterlibatan masyarakat sekitar untuk menjual kuliner khas Bali disekitar objek wisata ini.
Lebih lanjut menurutnya penataan Tukad Bindu dilakukan mulai tahun 2010 hingga 2012. Agar pengelola Tukad Bindu ditangani pihak yang resmi maka terbentuk Yayasan Tukad Bindu pada 23 Maret 2017. Yayasan ini yang bertugas mengelola Tukad Bindu bekerjasama dengan pemangku adat di Kesiman, dan keterlibatan pemuda dalam setiap inovasinya. "air adalah sumber kehidupan, maka sudah selayaknya kita jaga bersama”, ungkapnya.
Kepala Lingkungan Banjar Ujung sekaligus Komunitas Kalibersih Gusti Rai Ari Temaja mengatakan dukungan Pemerintah Kota Denpasar sangat besar dalam penataan Tukad Bindu ini. Dimana dulunya masyarakat seenaknya membuang sampah di sungai. Atas kerjasama semua pihak kini bisa dilihat perbedaan Tukad Bindu. Dimana nampak terlihat bersih dan asri. "Upaya itu dilakukan karena kami ingin menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan terkecil kita,’, ungkapnya.
Sebagai pembelajaran bagi semua masyarakat pihaknya masih memperlihatkan contoh hasil membuang sampah sembarangan puluhan tahun dan nampak merusak lingkungan. Pembelajaran itu ia harapkan masyarakat menyadari bahwa sampah yang dibuang sembarangan puluhan tahun akan tetap demikian dan proses pelapukan membutuhkan waktu ribuan tahun.
Kabid Pengelolah Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar Ketut Adi Wiguna menambahkan berkat partisipasi dan inovasi masyarakat menjaga kebersihan lingkungan Denpasar lima kali berturut turut meraih penghargaan Adipura dibidang Kirana.
Sementara Kabid Konserfasi dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hindup Kabupaten Bandung Windya Wardhani mengatakan, apa yang dilakukan pemerintah Kota Denpasar dan para pengelola patut dicontoh dan sangat baik untuk diterapkan di Kabupaten Bandung. “Saya rasa ini inovasi yang sangat baik dan patut diapresiasi. Soga hal ini bisa diterapkan ditempat kami”, ungkapnya. yan/jro