Dikeluhkan Warga, Dewan Tabanan Sidak Genangan Air di Kediri | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 26 Desember 2024
Diposting : 2 February 2018 19:38
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
SIDAK – Komisi II dan IV DPRD Tabanan saat sidak ke genangan air di Banjar Sema, Kediri, Tabanan, Kamis (1/2) setelah menerima keluhan sejumlah warga.

BALI TRIBUNE - Menanggapi keluhan masyarakat terkait adanya genangan air yang luasnya mencapai dua hektare sehingga menyerupai danau kecil akibat galian bekas usaha pembuatan bata di Banjar Sema, Desa/Kecamatan Kediri, Tabanan, Komisi II dan IV DPRD Tabanan melakukan sidak, Kamis (1/2). Dengan adanya siding ini diharapkan pemerintah cepat mengambil tindakan agar tidak menimbulkan wabah penyakit yang berdampak pada warga sekitar.

Sidak yang dipimpin Ketua Komisi II DPRD Tabanan, Anak Agung Nyoman Dharma Putra,  dan Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Made Dirga beserta anggotanya itu juga dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, BPBD Tabanan, Dinas Pekerjaan Umum Tabanan, Camat Kediri, Perbekel Desa Kediri dan Kelian Dinas Banjar Sema.

Menurut warga sekitar, kondisi air hujan yang tergenang di lahan seluas hampir 2,5 hektare itu sudah terjadi selama 2 bulan lebih. Dimana air menggenangi lahan usaha pembuatan bata milik masyarakat setempat yang kondisinya ceruk karena sering kali dikeruk tanahnya sebagai bahan pembuatan bata. Lahan tersebut dimiliki oleh 4 orang yakni I Made Suatra, I Made Tika, I Made Martana dan I Ketut Suparta yang merupakan warga setempat. Parahnya, genangan itu ada di tengah permukiman penduduk sehingga dikhawatirkan menyebabkan wabah penyakit.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Tabanan Anak Agung Nyoman Dharma Putra mengatakan jika harus ada win win solution dalam penanganan hal tersebut. Karena di satu sisi lahan tersebut merupakan tempat usaha masyarakat, dan di sisi lain dapat berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

"Selain pemerintah kita minta camat dan perbekel memanggil pemilik lahan untuk diajak diskusi guna menentukan langkah apa yang akan kita lakukan, kalau diurug apakah memungkinkan atau tidak. Dan yang terpenting adalah kita segera menanggulangi dampaknya," tegasnya.

Ditambahkan Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Made Dirga, semua pihak harus terlibat dalam hal ini. Ia juga meminta pihak eksekutif jangan 'lala lele' dan harus berkomitmen. "Karena dampaknya ini sangat berbahaya bagi masyarakat, camat dan perbekel harus terus memantau jangan sampai terlambat untuk mengantisipasi dampaknya,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, AA Raka Icwara mengatakan bahwa harus ada komitmen dari pemilik lahan dalam hal tersebut. Agar ketika air surut, mereka tidak lagi beraktivitas di lahan tersebut sehingga membuat lahan yang sudah cekung semakin cekung. "Mereka juga harus mau nantinya menanam tanaman penghijauan," ujarnya.