Anak-anak Sentil Pembuang Sampah Sembarangan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 18 April 2017 17:37
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
PAWAI BENDERA - Ratusan Anak dari Komunitas Malu Dong Buang Sampah Sembarangan melakukan pawai pengibaran bendera malu dong buang sampah sembarangan di areal Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Senin (17/4).

Denpasar, Bali Tribune

Ratusan anak dari Komunitas Malu Dong Buang Sampah Sembarangan melakukan pawai pengibaran bendera di areal Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Senin (17/4). Pengibaran bendera ini untuk menebar virus malu membuang sampah sembarangan untuk warga Kota Denpasar.

Pantauan wartawan, Komunitas Malu Dong yang terdiri dari  350 anak-anak dari TK-SD dan ratusan pemuda dari tiga banjar masing-masing STT Banjar Tainsiat, STT Tampak Gangsul dan STT Banjar Kaliungu, berparade melawan ‘pembangkang’ buang sampah sembarangan.

Diiringi tetabuhan barungan bale ganjur, mereka mengusung gerakan menyelamatkan bumi dengan tidak membuang sampah sembarangan, yang dipusatkan di Lapangan Puputan Badung.

 Aksi ini sempat membuat lalu lintas di seputaran Titi Nol Kota Denpasar tersendat. Rute aksi turun ke jalan dimulai dari Jalan Tampak Gangsul, Jalan Kaliungu, Jalan Veteran dan berakhir di Puputan Badung. Mereka sambil bersorak mengelurkan yel-yel malu dong buang sampah sembarangan, dan membawa ratusan bendera warna warni, serta baliho kegiatan Malu Dong Festival.  

Komang Sudiarta selaku pendiri  Malu Dong Community, mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari ajang Malu Dong Festival yang dikoordinir oleh komunitas  pemerhati lingkungan yang peduli terhadap penyadaran penanganan sampah sejak dini.

“Aksi  ini bagian dari ajang Malu Dong Festival yang puncaknya akan berlangsung 22-23 April, sekaligus memperingati Hari Bumi yang kita pusatkan di Lapangan Puputan Badung,” terang Komang Sudiarta.

 Ia membeberkan kiat dan upaya penyadaran ini dilakukan sebagai bentuk menebar virus kepada semua orang agar memiliki kesadaran tidak membuang sampah sembarangan. “Buanglah sampah pada tempatnya, pisahkan mana sampah organik dan mana sampah plastik, kita terus gemakan, kita lawan orang-orang yang belum sadar  agar membuang sampah tidak lagi sembarangan, ” sebut Sudiarta.

Alasan melibatkan anak-anak, menurut pria yang akrab disapa Om Bmo ini karena kebiasaan membuang sampah yang benar kita edukasi sejak usia dini akan membentuk karakter yang kuat untuk generasi mendatang.

“Anak-anak ini yang harus dasarnya kita kuatkan, kosistenkan, dari TK, SD hingga SMA, bila perlu mahasiswa, jadi sejak kecil anak-anak ini kita didik biasakan membuang sampah yang benar, nanti mereka besar menjadi memiliki pandangan  yang kuat,“ pungkasnya.