BALI TRIBUNE - GO-JEK tidak saja mengurusi sepakbola Liga 1 dan Liga 2, tetapi juga melakukan aktivitas sosial berupa donor darah massal bersama mitra driver di 29 kota di Indonesia. Kegiatan ini diikuti 75 sampai 100 mitra, dihelat sejak 10 Agustus hingga 25 Agustus mendatang.
Chief of Human Resources GO-JEK, Monica Oudang, Kamis (17/8) mengatakan, donor darah dilaksanakan serangkaian HUT RI ke-72. “Tahun lalu mitra-mitra driver kami punya ide melakukan donor darah sebagai bentuk berbagi bersama masyarakat Indonesia dalam rangka kemerdekaan. Ide ini kami sambut baik dan fasilitasi yang tahun ini kami perluas ke-29 kota di Indonesia,” imbuhnya.
Dikatakan Monica, sebagai perusahaan yang punya misi memberikan dampak sosial kepada masyarakat, pihaknya selalu menyambut baik inisiatif-inisiatif yang memberikan dampak positif kepada masyarakat, seperti donor darah. Apalagi, pihaknya dan mitra driver menyadari bahwa setetes darah sangat penting bagi mereka yang membutuhkan.
“Kita sering melihat di sosial media ada masyarakat yang memposting mereka membutuhkan darah, sementara stok di Palang Merah Indonesia belum ada. Oleh karena itu, kegiatan ini kami gelar untuk membantu mereka yang membutuhkan darah,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, kata Monica, mitra-mitra kerja ingin berbagi kepada masyarakat Indonesia dan juga merupakan bentuk sumbangsih yang mencerminkan semangat kebersamaan dalam perayaan HUT RI ke-72. “Kami berharap kegiatan donor darah massal ini menginsiprasi lebih banyak masyarakat Indonesia menyumbangkan darahnya,” harap Monica.
Lebih lanjut, Monica memaparkan, GO-JEK hadir di Indonesia dan di Bali dengan niat baik memberdayakan sektor informal seperti tukang ojek meningkatkan pendapatannya. Begitu juga pekerja sektor informal lainnya. Dengan bergabung bersama, para pekerja sektor informal tersebut bisa mendapatkan akses langsung kepada para pelanggan melalui teknologi. Di sisi lain, para pelanggan bisa mendapatkan berbagai solusi untuk mempermudah kehidupan sehari hari.
Monica menjelaskan, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Universitas Indonesia, 77 persen mitra GO-RIDE dan 85 persen mitra GO-CAR menerima pendapatan lebih dari upah minimum nasional, dan kualitas hidup mereka meningkat.