Bocah Tertembak Senapan Orangtuanya | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 27 Desember 2024
Diposting : 29 December 2017 21:15
Agung Samudra - Bali Tribune
senapan
I Made Dwiguna Ariasa saat mendapat perawatan di rumah sakit akibat tertembak pada bagian pelipisnya.

BALI TRIBUNE - Nasib apes dialami I Made Dwiguna Ariasa (9). Bocah yang masih duduk di bangku SD ini harus tergolek lemas di salah satu zal RSUP Sanglah setelah pelipis sebelah kirinya tertembus peluru dari senapan angin milik orangtuanya sendiri usai menyabit rumput di tegalan Banjar Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (27/12) lalu. 

Informasi dihimpun di Mapolres Bangli, kronologis kejadian naas itu berawal ketika pada Rabu sekitar pukul 16.00 Wita, Ariasa bersama keluarga yakni ayahnya  Ketut Wiriaka (36), ibunya  Ni Kadek Aryani (31), kakaknya I Gde Suardika (14) dan adiknya I Komang Adhi Putra (8) serta  Gde Sastra (5) pergi ke ladang yang berjarak 300 meter dari rumah. Korban bersama kakaknya berangkat ke ladang mengendarai sepeda motor, sementara yang lain naik mobil yang dikemudikan ayah korban.

Selama di ladang, ayah korban sempat menembak burung namun tidak  dapat. Selanjutnya senapan angin digantung di sebuah tiang di bangunan  tidak permanen di ladang tersebut. Sekira pukul 15.30 Wita tanpa sepengetahuan orangtuanya, Gede Suardika mengambil senapan tersebut selanjutnya bersama korban berburu di sekitar ladang. Diketahui Gede Suardika sudah sering menggunakan senapan tersebut.

Sekira pukul 15.45 Wita orangtua korban dan kedua adiknya pulang sedangkan korban bersama kakaknya masih di ladang sambil berburu. Kemudian pukul 16.00 Wita korban bersama kakaknya kembali dari berburu dan sampai di ladang selanjutnya Gede Suardika menaruh senapan tersebut di pagar bersemak dengan posisi disandarkan di pagar yang mana laras menghadap atas.

Setelah menaruh senapan, Gede Suardika melanjutkan menyabit rumput sedangkan korban saat itu bermain di dekat senapan. Tak berselang lama, Gede Suardika mendengar suara letusan dan melihat korban dalam posisi berdiri sempoyongan memegang kepala. Awalnya senapan posisi berdiri, setelah terdengar suara letusan, posisi senapan berubah yakni tergeletak di tanah.

Melihat adiknya terluka, Gede Suardika segera bergegas membonceng korban pulang sedangkan senapan ditinggal di TKP.  Selanjutnya korban diantar ke Pukesmas Kintamani 1 untuk mendapat pertolongan medis dan oleh petugas medis dirujuk ke RSUD Bangli.

Petugas Supervisi RSU Bangli I Ketut Karma menyampaikan, korban Ariyasa masuk ke RSU Bangli pukul 17.00 Wita diantar menggunakan ambulans Puskesma Kintamani 1. Hasil pemeriksaan korban mengalami luka tembak pada kepala bagian kiri. Lantaran luka cukup parah korban dirujuk ke RSUP sanglah pukul 18.30 Wita dengan mobil ambulans RSU Bangli. "Selama di sini korban tidak sadarkan diri dan akhirnya dirujuk Ke RSUP Sanglah," ungkapnya.

Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan, untuk saat ini korban masih di rawat di RSUP Sanglah, dan rencananya akan dilakukan operasi untuk mengangkat proyektil peluru yang masih bersarang di bagian kepala korban.

"Rabu malam yang bersangkutan langsung dirujuk untuk operasi pengangkatan peluru, informasi terakhir korban belum sadarkan diri," ungkap AKP Sulhadi, Kamis (28/12).

Sementara itu, senapan angin yang melukai korban telah diamankan Unit Reskrim Polsek Kintamani. Kasus yang ditangani Unit Reskrim Polsek Kintamani tersebut masih tahap pemeriksaan awal. "Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait kejadian tersebut,” tegas AKP Sulhadi.