DPRD Desak Pemkab Percepat Realisasikan Anggaran Penanggulangan Covid-19, Dana Rp 274 M Baru Terealisasi Rp 98 M | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 8 May 2020 01:19
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/ RAPAT - Ketua DPRD Badung Putu Parwata saat memimpin rapat terkait refocusing dan realokasi anggaran percepatan penanggulangan wabah virus Corona di Kabupaten Badung bersama tim anggaran Pemkab Badung, Rabu (6/5/2020).
Balitribune.co.id | Mangupura - Pimpinan DPRD Badung menyoroti kecilnya serapan penggunaan anggaran penanggulangan wabah virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Badung. Pimpinan parlemen di Sempidi ini pun mendesak esekutif segera mengesekusi dana yang telah dialokasikan untuk membantu masyarakat Gumi Keris. 
 
Total anggaran yang dialokasikan untuk penanggulangan pandemi global ini mencapai Rp 274 miliar. Namun, sampai saat ini baru terealisasi Rp 98 miliar.
 
Menyikapi kecilnya serapan anggaran ini, Rabu (6/5/2020) pimpinan DPRD Badung memanggil Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Badung yang diwakili oleh Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa.
 
Rapat pemanggilan dipimpin Ketua DPRD Badung, Putu Parwata didampingi Wakil Ketua I, Wayan Suyasa dan Wakil Ketua II, Made Sunarta.
 
“Ini saya lihat serapan anggarannya sangat kecil sekali hanya 33 persen dari anggaran yang sudah kita refocusing dan realokasikan untuk penanggulangan. Apalagi kita cukup besar melakukan penggangaran penanggulangan wabah Corona ini dibandingkan dengan daerah lain,” ujar Putu Parwata.
 
Lebih lanjut Wakil Ketua DPRD Badung, Wayan Suyasa menyarankan anggaran untuk pembagian sembako lebih diprioritaskan. “Kalau bisa semua masyarakat Badung bisa diberikan sembako sehingga tidak ada pilih kasih, nanti kalau ada yang mengembalikan karena merasa masih merasa mampu, kan bisa dialihkan ke penduduk lain yang juga membutuhkan. Selain itu, eksekusi penanganan wabah Corona ini haruslah cepat,” pintanya.
 
Sementara Made Sunarta mengatakan, anggaran  refocusing dan realokasi untuk penanggulangan wabah virus Corona sudah sangat besar. ”Kita lihat di Denpasar hanya Rp 100 miliar lebih  daerah lain apalagi hanya puluhan miliar saja. Kita Rp 200 miliar lebih, tapi serapannya sangat minim sehingga terkesan pemerintah tidak terlihat bergerak melakukan penanganan ini. Dan semoga besarnya anggaran ini bisa membantu masyarakat Badung,” paparnya.
 
Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Badung yang juga Sekda Badung, Wayan Adi Arnawa menjelaskan, anggaran penanggulangan wabah virus Corona di Kabupaten Badung bersumber dari  realokasi anggaran APBD 2020 dan dari dana bencana. Dana tersebut terbagi atas beberapa alokasi  penanganan yakni untuk penanganan di bidang kesehatan, ekonomi, jaring pengaman sosial dan tenaga kerja. 
 
“Jumlah yang sudah terpakai sebesar Rp 98 miliar. Kenapa penyerapan itu kecil? Karena ada sejumlah aturan yang meski kita rujuk untuk pengeluaran anggaran ini sehingga saat ini baru segitu yang bisa dikeluarkan. Namun ini masih terus berproses dan untuk pemberian dana bantuan langsung tunai (BLT) juga sudah kita rancang dan akan direalisasikan minggu pertama bulan Mei,” ungkapnya didampingi Kepala Inspektoran Badung, Luh Suryaniti, Kepala BKAD Badung, Ketut Gede Suyasa, Kepala Bapenda, Made Sutama, Sekwan Badung, I Gusti Made Agung Wardika dan sejumlah kepala bagian di Sekertariat Pemkab Badung.