Gempa Bumi 4.8 SR di Karangasem, Ratusan Rumah Hancur Satu Meninggal Dunia | Bali Tribune
Diposting : 16 October 2021 17:48
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune/Gempa Bumi 4.8 SR di Karangasem.
balitribune.co.id | Amlapura - Kabupaten Karangasem dan Bangli, Sabtu (16/10/2021) diguncang gempa bumi berkekuatan 4.8 SR yang berpusat di darat. Berdasarkan laporan yang diperoleh, guncangan gempa yang terjadi sekitar pukul 04.18 Wita tersebut mencancurkan ratusan rumah milik warga di Desa Ban, Kecamatan Kubu, dan di Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem. 
 
Kerusakan terparah terjadi di Desa Ban, yakni di Banjar Bunga, Banjar Cegi, Banjar Temakung dan Banjar Jatituhu. Berdasarkan data yang dicatat oleh Kawil Jatituhu, I Nyoman Sumera, total jumlah bangunan yang mengalami kerusakan berat, sedang hingga ringan berjumlah 90 unit, dari jumlah tersebut sebanyak 60 rumah diantaranya roboh rata dengan tanah. 
 
“Tapi hampir seluruh rumah yang mengalami kerusakan baik sedang ringan maupun berat tidak bisa ditempati. Karena tanahnya bergerak dan ada temboknya miring dan nyaris ambruk,” sebutnya. 
 
Pihaknya berharap pemerintah segera bergerak cepat membantu warganya, karena hampir seluruh rumah di dusunnya tidak bisa ditempati. Yang paling dibutuhkan warganya saat ini adalah terpal untuk membuat rumah tinggal sementara sebagai tempat mengungsi, selain itu yang dibutuhkan adalah air dan bahan makanan, termasuk obat-obatan, mengingat sebagain besar warganya mengalami luka-luka akibat terkena runtuhan bangunan. 
 
Dalam kejadian gempa tersebut puluhan orang warganya mengalami luka-luka, dan satu orang diantaranya yakni I Luh Meryani (3) meninggal dunia. Kepada media ini ayah bocah malang tersebut, I Nyoman Puja menuturkan, jika saat itu guncangan gempa sangat besar sehingga rumahnya langsung roboh sebelum sempat dia dan keluarganya menyelamatkan diri keluar dari rumah.
 
“Rumah saya roboh, saya berusaha menyelamatkan anak dan isitri saya dari reruntuhan bangunan. Tapi anakk saya paling kecil saya temukan sudah meninggal dunia terkena runtuhan atap dan batako,” kenangnya.
 
Saat ini dirinya berharap ada bantuan dari pemerintah, karena dirinya dan keluarga sidah tidak memiliki tempat tinggal lagi. Selain itu anak-anaknya yang mengalami luka-luka juga memerlukan pengobatan lanjutan, selain pula dirinya harus menggelar upacara pemakaman anaknya yang meninggal disituasi bencana seperti sekarang ini.ags