Gubernur Pastika Buka Bali Mandara Mahalango III | Bali Tribune
Diposting : 12 July 2016 14:17
habit - Bali Tribune
bali mandara mahalango III
Dukung kreativitas seniman berkesenian, Pemprov Bali melalui Disbudpar setempat menggelar Bali Mandara Mahalango III. Tampak, Gubernur Made Mangku Pastika ditemani Wagub Ketut Sudikerta pukul kentongan menandai pembukaan event kesenian tahunan itu, Minggu (10/7) malam lalu.

Denpasar, Bali Tribune

Pembangunan Bali di Bidang Budaya, memerlukan beberapa upaya strategis seperti peragaan pementasan seni budaya melalui pemberdayaan sekaa, sanggar maupun komunitas seni guna mengembangkan budaya Bali.

Demikian sambutan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat membuka resmi Bali Mandara Mahalango III Tahun 2016 di Panggung Terbuka Ardha Chandra, Taman Budaya, Denpasar (10/7) malam lalu.

Menurut Pastika, selain Pesta Kesenian Bali (PKB) yang baru saja usai digelar sebulan penuh , even Bali Mandara Mahalango III diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat maupun para seniman dan pelaku usaha seni di Bali dalam menumbuhkembangkan sikap profesionalisme industri kreatif-inovatif berbasis seni dan budaya Bali dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Gubernur Pastika juga mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kegiatan yang telah berlangsung sejak tahun 2014 tersebut, diarahkan selain sebagai pendukung Pesta Kesenian Bali, juga sebagai pendukung penggalian seni tradisional yang telah tumbuh di masyarakat khususnya dalam merevitalisasi nilai-nilai kesenian ditengah tantangan global yang sedang dihadapi saat ini.

“Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Bali memiliki komitmen, untuk terus mendukung serta menciptakan ruang yang seluas-luasnya bagi insan seni yang ada dibali untuk mengembangkan ekspresi seninya baik ditingkat lokal, Nasional maupun Internasional”, ujar orang nomor satu di Bali tersebut.

Pastika juga memberikan apreasiasi kepada para seniman maupun para Usaha Menengah Kecil Masyarakat (UMKM) yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut untuk memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pembangunan seni budaya Bali yang berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha melaporkan,Bali Mandara Mahalango III akan diselengarakan selama 50 hari dari tanggal 10 Juli - 28 Agustus 2016, bertujuan untuk memupuk dan menumbuh kembangkan kebanggaan serta kecintaan krama Bali akan budaya Bali yang adi luhung.

Dewa Beratha mengungkapkan, kegiatan tersebut akan mempergelarkan 57 sekaa/sanggar/komunitas seni dengan klarifikasi Seni Kerakyatan Unggulan, Seni Klasik Tradisional Pilihan, Seni Kolaborasi Baru Pilihan serta seni Kolosal.

Disamping itu ungkap Dewa Beratha, dalam rangka HUT Pemprov Bali, dari tanggal 14-17 Agustus 2016, pada pelaksanaan Bali Mandara Mahalango kali ini akan dipentaskan pula dengan berbagai kesenian mulai dari joged bumbung, bondres dan seni kolaborasi bertempat di Panggung Purwa/Timur Bajra Sandhi.

Khusus pada saat pembukaan pameran pembangunan tanggal 14 Agustus 2016 dijadwalkan akan ada pementasan Sayang Cenk Blonk, diharapkan dengan berbagai kegiatan seni yang diselenggarakan ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan seni budaya Bali yang berkelanjutan serta mampu membangkitkan kecintaan masyarakat terhadap seni budaya Bali.

Acara pembukaan, yang juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Ny.Ayu Pastika, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, serta masyarakat umum yang memadati areal panggung terbuka, sangat terhibur dengan pementasan kolaborasi pramusti Bali dengan Bondres Clekontong Mas berjudul “Cupak Punyah”.

Drama musikal tersebut mengisahkan dua saudara kandung, kakak beradik yang memiliki sifat maupun karakter yang sangat berbeda, yaitu Cupak dengan karakter yang sombong, rakus dan tamak. Sedangkan Grantang dengan karakter lembut,jujur, pemberani dan baik hati. Kedua bersaudara tersebut, memperebutkan sayembara yang diadakan oleh Raja Puri Kediri , untuk menyelamatkan putrinya yang bernama Diah Arini. Gelak tawa penonton semakin bergema ketika melihat aksi-aksi kocak yang ditampilkan oleh para seniman tersebut.