Okupansi Hotel hanya 5-10 Persen | Bali Tribune
Diposting : 6 December 2020 23:04
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/ Cok Raka Darmawan
Balitribune.co.id | Mangupura - Ratusan hotel di Kabupaten Badung sudah beroperasi dan terverifikasi menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) di tengah Pandemi Covid-19. Namun, sayang dari sekitar dua ratusan hotel yang buka ini okupansi atau tingkat huniannya masih sangat rendah, yakni antara 5 sampai 10 persen.
 
Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung Cok Raka Darmawan menyatakan, dengan okupansi 5-10 persen sangatlah berat bagi pengusaha. Untuk itu, pihaknya berharap libur panjang dan tahun baru bisa mendongkrak jumlah hunian hotel.
 
“Okupansi masih di angka 5-10 persen. Tentu kondisi ini masih sangat memprihatinkan,” ujarnya di sela-sela acara pelepasan Badung Explore di Puspem Badung, Minggu (6/12/2020).
 
Lebih lanjut Cok Darmawan berharap, mulai Desember ini sudah ada peningkatan kunjungan wisatawan, sehingga berimbas pada pengisian hunian hotel. ”Kami selalu optimistis di masa pandemi Covid-19 ini,” kata Cok Darmawan.
 
Pihaknya bahkan mengaku sudah sering meminta semua stakeholder pariwisata agar bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi ini. Sebab dalam situasi seperti sekarang ini tidak boleh berhenti beraktivitas. Namun ketika dalam beraktivitas tentu harus benar-benar menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes). Mulai dari menjaga jarak,  kapasitas, mencuci tangan, cek suhu tubuh dan kebersihan lingkungan sekitar. 
 
“Ketika menerapkan Prokes dengan baik 3M ini atau  memakai masker, mencuci tangan,  dan menjaga jarak ini adalah ‘vaksin’  yang paling mujarab di masa sekarang ini. Oleh karena itu ekonomi tidak boleh berhenti, kesehatan tetap kita jaga, pelihara, dan  perhatikan. Ekonomi harus tetap jalan,” terang pejabat asal Puri Ubud, Gianyar ini.
 
Ia juga mengakui dengan tingkat okupansi hotel 5-10 persen tentu sangat berat bagi pengusaha. Oleh karena itu, Pemkab Badung dengan dibantu pemerintah pusat membantu melalui program hibah pariwisata. Yakni dengan memberikan bantuan dana hibah pariwisata khusus untuk hotel dan restoran. 
 
“Mereka di masa pandemi ini dengan kondisi okupansi seperti itu tentu akan berat untuk menjalankan usaha. Karena setiap bulan mereka mengeluarkan biaya operasional yang cukup besar. Nah, hibah pariwisata ini sebagai stimulus sehingga dapat meringankan beban operasionalnya. Mudah-mudahan di tahun 2021 dengan mulai ditemukan vaksin yang nantinya dapat diberikan kepada masyarakat, kita berharap kondisi pariwisata membaik,” jelas Asisten III Setda Badung ini.
 
Selain itu, Badung juga telah melakukan verifikasi terhadap destinasi wisata, hotel dan juga restoran untuk memastikan agar betul-betul menerapkan Prokes dengan ketat. 
 
“Pemkab Badung juga selalu berupaya membuka secara bertahap dan perlahan objek wisata maupun akomodasi pariwisata dengan keyakinan bahwa angka penyebaran Covid-19  bisa ditekan.  Begitu juga angka kesembuhannya diharapkan bisa meningkat,” tukasnya.