Denpasar, Bali Tribune
Tiga atlet bulutangkis PON Bali, Made Deya Surya Saraswati, Ni Made Pranita Sulistya Devi, dan Ayu Gari bakal mengikuti dua event secara beruntun, Mei mendatang. Event pertama, Jakarta Open tanggal 2-7 Mei, disusul Piala Walikota Surabaya, 9-12 Mei mendatang.
Sekretaris Umum Pengprov PBSI Bali, Made Darmiasa, Kamis (14/4) di KONI Bali, mengatakan di dua event itu, yang paling berat adalah Piala Walikota Surabaya, karena banyak pebulutangkis negara lain ikut ambil bagian.
“Di Piala Walikota Surabaya, Ade—sapaan akrab Ni Made Pranita Sulistya Devi dan Deya sudah beberapa kali ikut, tetapi saat itu keduanya turun di nomor tunggal taruna putri. Namun kali ini beda, Ade dan Deya akan turun di nomor tunggal dewasa putri,” ujar Darmiasa seusai mendampingi Ade dan Deya menjalani tes fisik tahap II susulan atlet PON Bali.
Sebagai atlet yang bakal memperkuat Bali di ajang PON XIX/2016 Jawa Barat, September mendatang, Darmiasa berharap kepada Ade, Deya dan Ayu Gari mampu menunjukkan performanya, meski sesungguhnya Jakarta Open dan Piala Walikota Surabaya merupakan ajang pemanasan sebelum turun di PON.
Darmiasa membenarkan bahwa ketiga pebulutangkis PON Bali itu masih masuk kategori taruna. Namun karena di PON tidak ada pembedaan kelompok, maka dengan naiknya ketiga pebulutangkis itu ke kelompok dewasa di Jakarta Open dan Piala Walikota Surabaya, maka nantinya kian terbiasa menghadapi lawan yang kelasnya di atasnya.
“Sebab, di dua event itu tidak menutup kemungkinan atlet PON dari daerah lain ambil bagian, dan meski kami tidak menargetkan apa-apa, saya yakin anak-anak bakal tampil maksimal,” ujar Darmiasa sembari menambahkan, pick performance ketiga pebulutangkis itu diharapkan terjadi saat PON Jabar nanti.
Lebih jauh Darmiasa mengatakan, kejuaraan di Surabaya mendatang merupakan salah satu agenda World Batminton Federation (WBF), dimana pemain yang langsung ke babak utama adalah pemain yang memiliki pon WBF. Saat Deya masih main di kategori taruna, lanjut Darmiasa, saat itu Deya tidak melalui kualifikasi dan berhasil masuk delapan besar.
“Tetapi kali ini Deya turun di kategori dewasa, yang bisa saja akan melalui babak kualifikasi terlebih dahulu, yang jika lolos dari babak itu, baru bisa bertanding di babak utama. Tapi apapun itu, kami tetap berharap anak-anak tampil maksimal,” tutup Made Darmiasa.