BALI TRIBUNE - Upacara pengabenan Camat Baturiti Tos Partha (49) akan digelar Minggu ( 30/4) nanti sementara prosesi pengringkesan digelar sehari pada Sabtu (29/4) akhir pekan ini. Almarhum meninggal dunia di BRSU Tabanan,Rabu (26/4) malam lalu.
Saat berkunjung ke kediaman almarhum di Banjar Tunjuk Tengah, Desa Tunjuk, Kecamatan Tabanan, Kamis (27/4) kemarin. Suasana duka menyelimuti keluarga besar almarhum, terutama istri almarhum, Ni Ketut Putri Hari Adi.
Ia berusaha tegar saat menemani para pelayat yang sebagian besar dari pemerintah kabupaten Tabanan. Para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Tabanan, serta jajaran Camat Baturiti. Karangan bunga ucapan duka memenuhi seluruh areal rumah Almarhum.
Ni Ketut Putri Hari Adi menuturkan, sebelum almarhun meninggal dirinya biasa mengobrol. Pada saat itu dirinya ditemani oleh dua orang temannya yang merupakan istri dari Camat Tabanan dan Camat Selemadeg Timur. Namun pada saat itu almarhum sempat mengeluhkan pusing dan berpamitan tidur. Pada saat rebahan, tiba-tiba almarhum mengalami kejang-kejang.
" Pada saat itu bapaknya pamitan tidur, dia bilang saya mau tidur kalian lanjutkan dah ngobrol bertiga katanya. Pada saat rebahan dan memejamkan mata bapaknya langsung kejang-kejang, kita semua jadi histeris. Bapaknya meninggal pada saat tidur itu," tuturnya, dengan wajah berkaca-kaca.
Sebelum menggembuskan napasnya, almarhum sempat dirawat di BRSU Tabanan karena Demam Berdarah (DB) dan Tyfus yang dideritanya. Sebelumnya almarhum selama tiga hari mengalami demam yang tidak kunjung turun
Menurut penjelasan Direktur BRSU Tabanan dr. I Nyoman Susila, almarhum masuk ke BRSU Tabanan sekitar pukul 22.40 Wita,Selasa (25/4) lalu. Saat itu, almarhum mengeluh panas disertai nyeri-nyeri pada badan.
Untuk mengoptimalkan penanganan, pihak BRSU melakukan rawat inap dan almarhum dirawat di ruang Griyatama 14.
“Dan pasien sempat dirawat semalam di BRSU Tabanan dengan suspect Demam Berdarah,” tegasnya.
Selanjutnya, pada Rabu (26/4) sekitar pukul 18.30 pasien tiba-tiba mengalami kejang dan tidak sadarkan diri. Dokter Jaga dan Dokter MOD di BRSU Tabanan kemudian melakukan resusitasi kepada pasien namun sayang nyawa Tos Partha tidak tertolong dan meninggal dunia karena serangan jantung akibat emboli pembuluh darah.
“Diagnosa penyakit disebabkan oleh resiko kencing manis dan merokok,” imbuhnya.