Pembunuh Pensiunan Polisi Diduga Komplotan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 27 Desember 2024
Diposting : 22 December 2017 22:10
Redaksi - Bali Tribune
evakuasi
Korban Purn.Polisi yang diduga di bunuh saat jasadnya dievakuasi dari rumah Kontrakan di Nuansa Kori Utama Denpasar.

BALI TRIBUNE - Pelaku pembunuhan pensiunan polisi, I Made Suanda yang jenazahnya ditemukan di Perumahan Nuansa Kori Utama, Ubung, Selasa (19/12) pagi lalu diduga kuat komplotan mafia makelar jual beli mobil.  Identotaa dan foto tiga orang terduga pelaku sudah dikantongi pihak kepolisian Polsek Denpasar Barat (Denbar). Menariknya, satu diantaranya adalah perempuan. “Kami datangi rumah korban untuk memastikan ciri-ciri pelaku. Termasuk orang yang datang ke TKP membawa mobil korban. Kami juga mendatangi rumah saksi yang tak lain adalah saksi kunci,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat IPTU Aan Saputra RA, SIk., MH sore kemarin.

Saat dimintai keterangan oleh polisi, istri korban, Ni Luh Sukawati alis Buk Arik menceriterakan, korban memajang mobil untuk dijual di depan rumahnya di Jalan Darmasaba Nomor 9X Badung, Kamis (13/12). Mobil jenis honda jazz warna putih bernomor polisi DK 1985 CN ini diminati oleh seorang yang mengaku bernama Ketut yang datang bersama seorang wanita menggunakan sepeda motor honda vario pada Jumat (15/13) pukul 10.30 Wita. Saat itu, sang istri beserta anak - anak tidak tahu apa yang diperbincangkan. Meski demikian, berdasarkan keterangan warga sekitar, pembicaraan antara korban dengan dua orang itu sekitar 20 menit. Setelah si pria dan wanita itu pergi, korban masuk ke rumah lalu memberitahu kepada sang istri bahwa mobil akan dibeli. Dua orang barusan berbincang mengenai harga mobil. Sebelum pergi, ke duanya meminta nomor handphone korban dan nantinya dihubungi untuk bertransaksi pada keesokan harinya. Ia mengaku tidak sempat bertanya identitas pembeli dan lain sebagai. “Ajik ngomong sama orang itu tidak terlalu lama. Sempat terdegar ajik bilang ngih pak Tut. Setelah menutup telepon, Ajik langsung pamit. Itu aja, sih,” terangnya.

Sebelum pergi, sang suami memberitahu bahwa pembeli memajukan tanggal transaksi menjadi hari itu juga. Ia lalu berpamitan dengan sang istri untuk pergi melakukan transaksi di kawasan Perumahan Green Kori Ubung dan nantinya akan ke bank. Setelah korban berangkat, sang istri mulai merasa cemas. Pasalnya, pembeli mobil kali ini terkesan aneh. Tanpa melihat surat-surat mobil,  tak mengecek kondisi mobi dan juga mencoba mengendarai, namun langsung deal begitu saja. Karena merasa cemas itulah pukul 12.39, ia mengirim pesan singkat via Whats App kepada suami untuk menanyakan keberadaannya. Sayangnya tidak ada balasan. Ditelepon ternyata nomor telepon korban tidak aktif. Berbagai usaha dilakukan oleh keluarga. Baik mencari ke tetangga-tetangga diduga korban pulang dan mampir ke rumah tetangga, mencari ke teman-teman Polsek Dentim. Karena tak kunjung pulang akhirnya hari itu pukul 17.00 Wita, keluarga melapor ke Polres Badung dan diterima sebagai aduan masyarakat. Di Polres Badung, polisi sempat melacak lewat tim cyber dan koordinat bahwa titik korban berada di Green Kori di kawasan TKP. Petugas kepolisian pun berdalih belum satu kali dua puluh empat jam, sehingga keluarga memutuskan untuk cari sendiri. “Karena mengalami kendala ngak ada kepolisian yang ikut ke kawasan TKP, keluarga pun ngak enak untuk masuk ke rumah-rumah yang dimaksud untuk pertanyakan hal itu. Akhirnya keluarga pulang ke rumah,” tuturnya.

Selain mendatangi rumah korban, polisi juga mencari saksi lain di sekitar TKP untuk dimintai keterangan. Mobil yang sudah diambil dari tangan Polres Badung itu dibawa ke TKP. “Kami mau mencocokan keterangan beberapa saksi yang sempat melihat mobil ini parkir di dalam rumah. Kami akan ke rumah saksi kunci di kawasan Padang Sambian. Diduga kuat pelaku ini komplotan. Kami masih dalami lagi,” tukas Aan Saputra.