BALI TRIBUNE - Setelah berjibaku untuk menaklukkan ombak Pantai Berawa, Canggu, Sabtu (2/9) malam, sekaligus meredam silau sorot enam lampu mercuri berkekuatan masing-masing 4.000 watt, Raju Sena, surfer pro Indonesia berusia 17 tahun itu akhirnya berhasil menyingkirkan lawan-lawannya dan berhak untuk membawa pulang trofi serta uang tunai Rp15 juta.
“Kompetisi ‘Red Bull Night Riders’ kali ini sangat menantang, sehingga dibutuhkan konsentrasi untuk melihat ombak di malam hari dengan sorot lampu yang sangat menyilaukan pandangan. Serta diperlukan skill ‘tow at’ (ditarik jetski) dan harus tahu momen yang terbaik untuk melakukan serial jump guna mengoleksi nilai sebanyak mungkin,” ujar Raju Sena.
Bekat kepiawaiannya sebagai surfer professional, selama kompetisi yang berlangsung sekitar 3 jam dan diikuti hanya 8 peselancar itu, Raju Sena mampu mendapatkan poin 360 jump style pada sesi 10 menit pertama yang menghantarkannya ke babak final. Saat memasuki round final pun Raju Sena kembali mendapatkan serial 360 jump yang mengungguli peserta kontestan lainnya.
Kompetisi surfing tow-at yang pertama di Asia “Red Bull Night Riders” kembali digelar di tempat “gaul” di Bali, yaitu Finn’s Beach Club, Canggu. Belasan ribu watt lampu yang menerangi ombak di Pantai Berawa, pada Sabtu akhir pekan lalu, seolah sebanding dengan jumlah penonton yang memadati sepanjang pantai di areal tersebut untuk menyaksikan atraksi spektakuler 8 peselancar profesional terpilih.
Menjelang sunset, ribuan penonton telah memadati areal Pantai Berawa yang suasananya terang benderang dan ditimpali dentuman musik dari DJ Hedspin asal Kanada. Hal ini membangkitkan semangat bertanding para surfer profesional untuk memacu adrenalin agar bisa membuat “hattrick” dan harus mampu “beratraksi’ di atas papan surfing menembus gulungan dan deburan ombak.
Kompetisi yang keriga kalinya ini diikuti 6 peselancar top dunia, seperti Marlon Gerber, Raju Sena, Bronson Meidy, Lempog Jackson, Wayan “Betet” Merta, dan Rio Waida, serta dua peselancar dunia lainnya, salah satunya peselancar muda belia Bronson Meidy yang baru berusia 13 tahun. “Bronson hampir menjuarai Red Bull Night Riders tahun lalu dengan selisih angka sangat kecil,” ujar Rizal Tanjung, salah satu juri kejuaraan tersebut.
Rizal Tanjung yang telah puluhan tahun malang melintang di dunia surfing menuturkan, pada kejuaran surfing yang digelar malam hari ini memiliki banyak tantangan. “Pasalnya, peselancar harus mampu menjaga keseimbangannya, karena selain ditarik jetski yang berkecepatan tinggi, juga harus bisa melihat ombak di tengah terpaan sinar lampu yang menyilaukan mata,” jelas Rizal Tanjung.