balitribune.co.id | Denpasar - Hasil OCBC Financial Fitness Index (FFI) 2024 menunjukkan bahwa skor kesehatan finansial masyarakat Indonesia pada tahun 2024 masih di angka 41,25. Padahal skor idealnya adalah 75. Hasil riset tersebut juga menunjukkan 80% anak muda menghabiskan uang untuk menyesuaikan dengan gaya hidup teman-temannya, naik dari 73% di tahun 2023. Ditambah lagi 35% mengaku pernah melakukan pengeluaran besar yang impulsif. Menandakan bahwa potret akan FOMO (Fear of Missing Out) yang kuat masih terjadi di kalangan generasi muda. Demikian dipaparkan National Network Head OCBC, Jenny Hartanto beberapa waktu lalu di Denpasar.
Ia percaya semua orang masih bisa menikmati gaya hidup yang kekinian namun tetap memiliki kondisi keuangan yang fit. Untuk meningkatkan kesehatan finansial nasabah individu, bank menawarkan solusi komprehensif melalui Nyala, yang menyediakan berbagai produk, layanan, dan inovasi. Salah satunya adalah platform Ruangmenyala.com dilengkapi kelas edukasi keuangan dan artikel informatif. "Di sana juga pengguna dapat mengecek kesehatan finansial mereka secara gratis dan mendapatkan rekomendasi dari pakar keuangan untuk mencapai kondisi finansial yang optimal," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bagi nasabah bisnis, bank menyediakan berbagai solusi finansial inovatif melalui layanan Nyala Bisnis untuk membantu para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi. Termasuk layanan terintegrasi, yang memungkinkan UMKM memiliki satu rekening dengan 13 mata uang asing (IDR, USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, CNY, CNH), bebas biaya transaksi. Kemudahan dalam pencatatan keuangan dengan akses transaksi 24/7 melalui mobile untuk individu dan badan usaha. Akses pinjaman untuk pengembangan usaha, tanpa jaminan hingga limit Rp200 juta dan dengan jaminan hingga limit Rp25 miliar. Layanan Beyond Banking, solusi spesifik non perbankan untuk membantu UMKM dalam masalah operasional usaha dan kebutuhan marketing. Business Fitness Solution, sarana bagi para UMKM untuk melakukan check up kesehatan bisnis dan rekomendasi untuk akses modul pembelajaran yang sesuai, serta akses mengikuti kelas bisnis tanpa biaya melalui ruangmenyala.com.
Solusi Nyala Bisnis tersebut sesuai dengan hasil dari Business Fitness Index (BFI) 2024, yang menunjukkan bahwa saat ini pelaku UMKM masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan, perencanaan, dan pendanaan bisnisnya. Business Fitness Index 2024 menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor UMKM telah mengalami peningkatan menjadi 48 dari skor sebelumnya yang adalah 43,8, namun masih jauh dari skor ideal yaitu 75. "Artinya, mayoritas UMKM Indonesia memiliki kesehatan finansial yang perlu ditingkatkan," imbuh Jenny.
Ia menambahkan, riset juga mengungkapkan bahwa UMKM yang telah terdaftar sebagai badan usaha memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai manajemen finansial dan perencanaan risiko. Namun, 80% UMKM masih belum terdaftar sebagai badan usaha, dengan hanya 3% yang terdaftar sebagai PT Perorangan. Hal ini menunjukkan pentingnya UMKM untuk meningkatkan status usahanya agar dapat memperoleh manfaat finansial yang lebih besar.
Bank mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM di Indonesia dengan menyediakan solusi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan finansial, tetapi juga mempermudah proses administratif, seperti pembukaan rekening giro bisnis badan usaha secara digital yang dapat dilakukan hanya dalam hitungan jam. Hal ini menjadi inovasi terbaru bank di Indonesia yang menghadirkan kemudahan.