BALI TRIBUNE - Indonesia menjadi tuan rumah sidang pleno ke-33 ISO/TC 176 yang dilaksanakan di Kuta Badung Bali, dari 11-15 sepetember 2017. ISO/ TC ke 33 yang dihadiri 125 orang dari 44 negara ini membahas secara global berbagai hal tentang perkembangan pasar, mikro, kecil, menengah maupun besar.
Kepala Badan Standardisasi Nasional (BNS) yakni Bambang Prasetnya mengatakan bahwa Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Asman Abnur juga antusias dan mendukung ISO/TC ke 33 ini.
"Kehadiran Bapak Mentri akan meningkatkan aparesiasi internasional terhadap keseriusan untuk membangun budaya mutu di Indonesia dan khususnya dalam meningkatkan kualitas layanan di bidang birokrasi pemerintah," ucapnya
Menurut Bambang ISO/TC adalah 'Quality management and quality assurance'yang merupakan komite teknis di ISO yang bertangung jawab dalam mengembangkan standardisasi di bidang manajeman mutu.
" ISO/TC beranggotakan 112 negara. Standar yang dikembangkan oleh ISO/TC misalnya ISO 9001 Series yang merupakan standar sistem manajemen mutu yang dapat diterapkan oleh seluruh organisasi, baik sektor pemerintah, swasta, ataupun publik, serta untuk berskala mikro, kecil, menengah maupun besar," imbunya
Bambang juga menyampaikan bahwa BSN sendiri sudah mengadopsi standar internasional tersebut kedalam Standar Nasional Indonesia (SNI), yakni SNI ISO 9001:2015 sistem manajeman mutu persyaratan. " Standar ini merupakam adopsi identik dengan metode terjemahan dari ISO 9001: 2015, Quality managament sytems- requirements," ujarnya
Menurut Bambang, Indonesia dalam keanggotaan ISO, tidak hanya mampu membuktikan diri dalam keterlibatannya pada sidang-sidang ISO, tetapi juga dalam menyusun SNI, yang selalu mempertimbangkan perkembangan standar Internasional seperti ISO agar produk ber-SNI semakin diterima di pasar global.
"Penerapan ISO akan memberikan kepercayaan kepada pemangku kepentingan bahwa sistem organisasi yang dijalankan dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan serta menanamkan budaya agar selalu melakukan peningkatan kinerja. Aparatur sipil negara atau ASN sebagai pelayanan masyarakat dituntut untuk menjalankan tugasnya sesuai dengaj sistem manajeman mutu sehingga hasil kinerjanya semakin di percaya," jelasnya.