TNI Siap Hadapi Potensi Ancaman dan Gangguan Keamanan | Bali Tribune
Diposting : 26 March 2021 02:31
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune/ Irdam IX/Udayana Brigjen TNI Dr Arudji Anwar, SH, MH (kiri) saat Rakor di Ballroom Hotel Le Grande Bali/Pecatu Indah Resort, Uluwatu, Kamis (25/3).
balitribune.co.id | Uluwatu - Menyikapi dan mencermati berbagai potensi ancaman dan gangguan keamanan yang mempengaruhi dinamika lingkungan strategis, maka TNI sebagai komponen utama pertahanan negara dituntut mampu melaksanakan tugas pokoknya dengan baik. Untuk itu, TNI harus memiliki rencana strategis sebagai salah satu wujud kesiapsiagaan TNI yang perlu disiapkan sejak dini.
 
Demikian penekanan Asops Panglima TNI Mayjen TNI Arios Tiopan Aritonang, SIP, dalam sambutannya dibacakan Waasops Panglima TNI Marsma TNI Jorry S Koloay, SIP, MHan, pada kegiatan Rapat Koordinasi tentang Rencana Tindakan Kontijensi (Rentinkon) Kotamaops TNI Wilayah Kogabwilhan II dan Kogabwilhan III, di Ballroom Hotel Le Grande Bali/Pecatu Indah Resort, Uluwatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (25/3).
 
Menurutnya, rencana penggunaan kekuatan TNI dalam menghadapi potensi ancaman terhadap keutuhan dan kedaulatan perlu diambil langkah dan tindakan tepat yang disesuaikan dengan skala prioritas berdasarkan perkiraan ancaman yang ditetapkan di wilayah masing-masing.
 
Untuk memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan guna menghadapi ancaman keutuhan dan kedaulatan NKRI, maka diperlukan pertahanan yang melibatkan dan diintegrasikan dengan kekuatan lainnya, sehingga diperlukan penyamaan persepsi dari seluruh kekuatan TNI guna menghadapi konsekuensi yang mungkin timbul di wilayah tanggung jawab masing-masing.
 
Kegiatan rakor yang dihadiri 50 peserta dari perwakilan satuan TNI AD, AL, dan AU tersebut mengusung tema "Kogabwilhan II dan III dan Kotamaops TNI Jajaran Siap Mengantisipasi dan Merespon Setiap Kemungkinan Kontijensi yang Dianalisa akan Terjadi di Wilayah secara Cepat, Tepat, Efektif, dan Efisien".
 
Konstelasi ancaman yang semakin kompleks terhadap situasi nasional di suatu negara berubah dengan sangat cepat, sehingga berpengaruh terhadap dinamika dari lingkungan strategis secara global dan regional yang memberikan dampak multidimensi terhadap kebijakan pemerintah atau negara Indonesia.
 
Dalam sambutan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, MSc, yang dibacakan Irdam IX/Udayana Brigjen TNI Dr Arudji Anwar, SH, MH, disebutkan bahwa situasi global yang berkembang saat ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap tatanan dan pola pikir serta pola tindak kehidupan berbangsa di dunia, terutama dengan banyaknya krisis yang timbul, pemanasan global, dan semakin terbatasnya sumber daya alam yang tersedia, serta pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia.
 
"Situasi seperti inilah yang menjadi  potensi atau faktor pendorong terjadinya sumber konflik yang dapat berakhir dengan penggunaan kekuatan militer," ujarnya, seraya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Waasops Panglima TNI beserta rombongan di wilayah Kodam IX/Udayana, dan berharap agar kegiatan ini dapat berjalan optimal, sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan.
 
Adanya beberapa masalah perbatasan, baik darat maupun laut dengan negara tetangga tidak boleh diabaikan, dan TNI sebagai alat pertahanan negara memiliki tugas mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan melindungi seluruh tumpah darah Indonesia dari segala bentuk ancaman. Oleh karenanya, diperlukan kesiapan langkah yang tepat dan cepat untuk mengantisipasi kontijensi yang dapat terjadi di wilayah.
 
Juga diingatkan kepada seluruh peserta rakor untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan serius, menyimak dan memahami materi yang disampaikan narasumber. Selama kegiatan tersebut berlangsung, seluruhnya tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan menerapkan 3M untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.