Triwulan I 2020, Pergerakan di Bandara Ngurah Rai Menurun Akibat Covid-19 | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 8 April 2020 16:11
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / aktivitas penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebelum Covid-19 menyebar di Tanah Air
balitribune.co.id | KutaSelama tiga bulan pertama di tahun 2020, sebanyak 4.667.306 penumpang tercatat keluar masuk Pulau Bali melalui bandar udara yang terangkut melalui 34.597 pergerakan pesawat. Jika dibandingkan dengan pencatatan di periode yang sama di tahun 2019, terdapat penurunan jumlah penumpang serta pergerakan pesawat yang dilayani oleh Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
 
Di tahun 2019 lalu, sebanyak 5.397.499 penumpang dan 36.519 pergerakan pesawat udara tercatat telah terlayani sepanjang tiga bulan pertama tahun 2019.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado dalam siaran persnya, Selasa (7/4) menyampaikan, periode Januari-Maret 2020 ini, mencatat adanya penurunan penumpang dan pergerakan pesawat udara jika dibanding dengan catatan di periode yang sama di tahun 2019 lalu. 
 
Terdapat selisih sebanyak 730.193 penumpang dan 1.922 pergerakan pesawat, atau turun masing-masing sebesar 16% untuk pergerakan penumpang, dan 5,6% untuk pergerakan pesawat. "Penurunan yang cukup tajam, terutama diakibatkan oleh pandemi global Covid-19,” terangnya.
 
Kata dia, pencatatan trafik di bulan Maret 2020, penumpang yang terlayani adalah sebanyak 985.921 jiwa diangkut oleh 9.231 pesawat. Sedangkan di bulan Maret tahun 2019 lalu, tercatat sebanyak 1.793.875 penumpang dan 12.167 pergerakan pesawat.
 
“Untuk data Maret 2020 ini, kami mencatat terdapat penurunan penumpang dan pergerakan pesawat yang cukup drastis. Penumpang dan pergerakan pesawat masing-masing mengalami penurunan sebesar 82% dan 32% jika dibanding data Maret 2019,” beber Herry.
 
Dia menyampaikan, penumpang dari rute internasional mengalami penurunan terbesar di bulan Maret lalu. Dari sejumlah 1.025.098 penumpang pada Maret 2019, menjadi 473.312 penumpang pada periode yang sama tahun ini. Terdapat selisih sebanyak 551.786 jiwa, atau turun sebesar 117%. 
 
Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, antara lain karena aturan pembatasan yang dikeluarkan pemerintah terhadap penumpang dengan kondisi tertentu, penerapan kebijakan lockdown di beberapa negara, serta penghentian sementara operasional penerbangan rute tertentu. "Untuk penumpang rute domestik bulan Maret 2020 pun mengalami penurunan, yakni sebesar 50%,” sebutnya.
 
Lebih lanjut Herry mengungkapkan, pergerakan pesawat udara pada Maret 2020 sebanyak 3.547 rute internasional dan 5.687 pergerakan rute domestik. Maka terdapat penurunan sebesar 63% untuk rute internasional dan 12% untuk rute domestik jika dibandingkan dengan pencatatan Maret 2019. 
 
“Saat ini, banyak sektor di dunia yang terdampak dari pandemik virus Corona. Salah satu yang terkena dampak yang cukup signifikan adalah di sektor penerbangan. Saya rasa hampir seluruh bandar udara di dunia turut mengalami penurunan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara. Meskipun demikian, kami bertekad bahwa pelayanan terhadap pengguna jasa bandar udara tetap harus diutamakan, terlepas dari jumlah penumpang,” imbuhnya.