balitribune.co.id | Gianyar - Meski jenis usahanya selevel lokal, kenyataannya pemiliknya justru warga negara asing (WNA). Kondisi ini justru dianggap hal biasa di Ubud karena terbatasnya wewenang Pemkab Gianyar dalam pengawasan maupun penegakan hukum terhadap kegiatan WNA di wilayahnya.
Demikian halnya terungkap dalam musibah kebakaran yang menimpa sebuah warung "Suka Hotdog" di Jalan Raya Ambengan, Peliatan Ubud, Senin (8/7) malam. Dari pendataan aparat kepolisian, pengusahanya ternyata warga asal Italia.
Dari keterangan salah satu pegawai Suka Hotdog, I Nyoman Adi Putra (24) asal Tabanan, malam itu dirinya sedang memasak makanan yang dipesan pelanggan di bagian dapur Suka Hotdog yang berlokasi di bagian depan. Entah apa penyebabnya, secara tiba-tiba dirinya mendengar suara ledakan dari arah timur bangunan warung. Setelah didekati, didapati kobaran api yang cukup besar menyala di sekitar lampu penerangan ruangan.
"Pada bagian plafon atap api sudah besar, saya mencoba berupaya memadamkan api dengan cara menyiramkan air, namun api tidak mati, malah tambah membesar," ungkapnya.
Selanjutnya, Adi menghubungi manajernya, lanjut melaporkan ke posko Damkar Ubud. Dalam hitungan 10 menit petugas pemadam kebakaran disusul petugas Polsek Ubud tiba di lokasi. Dan dalam 30 menit, api akhirnya berhasil dihalau.
Kapolsek Ubud, Kompol Gusti Nyoman Sudarsana, menyebutkan sekitar pukul 20.15 Wita, api sudah dapat dipadamkan sehingga kebakaran tidak sampai merembet ke bangunan lainnya yang ada di sekitar TKP.
Dari pendataannya, yang terbakar adalah bagian plafon yang dimodifikasi dengan ilalang serta atap bangunan. Terdapat pula sejumlah kursi dan meja. Kerugian material yang ditimbulkan sekitar Rp30 juta hingga Rp50 juta
"Tidak ada korban jiwa ddalam kebakaran ini. Berkat kesigapan rekan-rekan dari Damkar, api tidak sampai merembet ke bangunan lainnya yang ada di sekitar TKP," syukurnya.
Mengenai penyebab terjadinya peristiwa kebakaran, belum diketahui secara pasti. Namun ada dugaan karena terjadi korsleting listrik yakni sebelum terjadi kebakaran diawali dengan sumber ledakan dari lampu bagian sebelah timur yang terpasang di plafon.
"Bangunan warung itu, Restaurant Suka Hotdog dikontrak oleh WNA berkebangsaan Italia bernama Stepano. Secara resmi dari pihak pemilik belum melalukan pelaporan, mereka masih berkoordinasi dengan ownernya bernama Stepano," pungkasnya.