Pandemi Covid-19, Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Bangli Berjalan | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 19 Maret 2024
Diposting : 28 May 2020 00:16
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ I Wayan Sarma.
Balitribune.co.id | Bangli - Di tengah pandemi Covid-19 beberapa kegiatan fisik yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK) dipangkas  atau ditiadakan. Namun tidak demikian dengan kegiatan fisik di sektor pertanian. Untuk tahun 2020  diplot anggran dari DAK Rp 940 juta  untuk menunjang  sarana prasarana pertanian. Selain itu dari APBN (dana dekon) juga diplot anggaran Rp 660 juta.
 
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli I Wayan Sarma mengatakan tahun ini ada beberapa kegiatan  terkait peningkatan sarana dan prasarana pertanian yakni rehabilitasi jaringan irigasi. “Tahun ini ada beberapa kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi menyasar beberapa subak,” ungkap Wayan Sarma, Rabu (27/5).
 
Dari DAK diplot anggaran Rp 940 juta dengan kegiatan meliputi  pembangunan irigasi tanah dangkal/dalam untuk kelompok tani Sari Pertiwi, Desa Songan B Kecamatan Kintamani. Selain itu dibangun 5 unit embung di subak abian di Kecamatan Kintamani, yakni  Subak Abian, Taman Sari Desa Kedisan, Subak Abian Alas Arum, Desa Abang Songan, Subak Abian Meta Sari  Desa Catur, Subak Abian Manik Lestari, Desa Daup,  dan Subak Abian Yeh Buangga, Desa Subaya. Tidak itu saja juga dibangun DAM Parit di subak Uma Desa, Desa Abuan Kecamatan Susut  serta pembangunan dua pintu air di subak Deman Desa Apuan Kecamtan Susut dan Subak Tampuagan Tempek Candi, Kecamatan Tembuku. ”Untuk tahap  kegiatan  baru  masuk pada pembukaan rekening dari subak  dan kegiatan dipatok pengerjaanya sudah tuntas bulan Oktober,” tegas Wayan Sarma.
 
Sementara dari APBN diplot anggaran Rp 660 juta untuk perbaikan jaringan irigasi dengan menyasar 16 subak yang tersebar di empat kecamatan. Adapun kegiatan meliputi pembanguan embung untuk menunjang  sub sektor holtikulturan dan mendukung peternakan serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier. “Kegiatan sudah berjalan dan proses pengerjaan dilakukan secara swakelola,” jelas Wayan Sarma.
 
Kata Wayan Sarma, kegiatan fisik bersumber dari DAK di beberapa instansi dipangkas untuk penanggulangan Covid-19. “Kegiatan bisa berjalan karena sebelum pandemic Covid-19  sudah dilakukan tanda tangan kontrak dengan penerima kegiatan, sehingga praktis kegiatan harus berjalan,” ungkap Sarma.
 
Disinggung kegiatan yang bersumber darai APBD, kata Wayan Sarma semua kegiatan dari APBD ditunda pelaksanaanya karena anggaran dialihkan  untuk penanganan Covid-19. ”Karena situasi dan kondisi, ada beberapa kegiatan memang tidak bisa berjalan tahun ini khusunya sumber dana dari APBD,” sebut Wayan Sarma.