Diposting : 3 October 2018 00:25
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Sekitar 3.000 pelari dari sejumlah negara salah satunya Negara Kenya dan berbagai daerah di Tanah Air serta masyarakat lokal meramaikan event sport tourism atau wisata olahraga Mandiri Badung International Night Run 2108 di Jalan Tol Bali Mandara, Nusa Dua Badung, Minggu dini hari (30/9).
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer menyatakan kegiatan wisata olahraga yang mengambil waktu start sekitar pukul 02.00 Wita di Peninsula, The Nusa Dua dan Jalan Tol Bali Mandara tersebut terdiri dari beberapa kategori. Mulai dari Full Marathon 42 km diikuti 98 peserta, Half Marathon 21 km sebanyak 457 peserta, 10 km diikuti 908 peserta, dan 5 km diikuti 1.537 peserta.
Hal ini menunjukkan bahwa jalan tol bisa dipakai untuk venue olahraga, dengan pengaturan dan manajemen yang tepat karena memiliki spot cukup unik dan menarik perhatian peserta/wisatawan.
Guna kelancaran, keamanan, dan kenyamanan para pelari, Jalan Tol Bali Mandara disterilkan selama delapan jam pada Minggu (30/9) pukul 00.00 – 08.00 Wita. Selain itu kawasan ITDC, Jalan Raya Nusa Dua, dan Jalan Bypass Ngurah Rai yang dilalui oleh para pelari dijaga oleh kepolisian dan dinas perhubungan.
Lari 42 km ini dilepas secara langsung oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dengan mengibarkan bendera start. Dia mengatakan, lomba lari ini merupakan kolaborasi antara Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dengan Pemkab Badung dalam rangka memeriahkan Pesona Nusa Dua Fiesta dan HUT ke–9 Mangupura. Event tersebut merupakan salah satu inovasi untuk mempromosikan pariwisata Bali dan Badung. Kedepannya akan dimasukkan dalam kalender event tahunan Pemkab Badung. Lomba lari bertaraf internasional pada malam hari yang pertama kali digelar ini akan dievaluasi agar gelaran di tahun berikutnya lebih baik lagi.
“Saya mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Ini adalah inovasi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Berlari di jalan tol di atas laut adalah sebuah pengalaman baru bagi mereka/peserta untuk diceritakan saat pulang ke negaranya. Selain berlari di atas laut, pada pagi harinya mereka disuguhi indahnya matahari terbit. Ini kan satu hal yang menarik," katanya.
