BALI TRIBUNE - Hari pertama pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat SMP tahun pelajaran 2017/2018 di Kabupaten Klungkung berjalan lancar. Ujian dihari pertama yang mengujikan mata pelajaran Bahasa Bali dan Pendidikan Budi Pekerti sempat dipantau Pjs Bupati Klungkung I Wayan Sugiada. Pemantauan dilakukan di SMPN 1 Semarapura dan SMPN 2 Banjarangkan, Rabu (11/4).
Pjs Bupati Klungkung I Wayan Sugiada usai melakukan pemantauan menyatakan seluruh siswa sudah dapat mengikuti ujian dengan antusias dan memahami soal yang diberikan oleh pengawas. Meski ujian baru ditingkat internal, dirinya berharap pelaksanaan ujian ini menjadi penyemangat siswa untuk menghadapi ujian tingkat nasional. “Harapan kita melalui ujian ini anak-anak lebih siap dalam menghadapi ujian nasional dengan perolehan hasil yang terbaik,” harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Dewa Darmawan menyebutkan ujian tingkat SMP di Kabupaten Klungkung diikuti sebanyak 3.241 siswa. Untuk ujian ini akan dilaksanakan dengan dua pola. Pertama ujian sekolah atau yang tahun ini dinyatakan sebagai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan kedua Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Untuk USBN, setiap mata pelajaran yang diujikan mengandung 25 persen soal dari pusat, kecuali muatan lokal.
Dewa Darmawan menyebutkan, untuk ujian nasional, delapan sekolah tahun ini akan melaksanakan UNBK dengan jumlah peserta sebanyak 2.010 siswa. Sedangkan siswa dari kelompok sekolah lainnya akan melaksanakan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). “Saya berharap sekolah lain bisa termotivasi sehingga tahun depan semua sekolah bisa berorientasi melaksanakan UNBK,” ujarnya.
Meski nilai ujian nasional tidak menentukan kelulusan, namun syarat untuk kelulusan siswa salah satunya adalah wajib mengikuti seluruh rangkaian ujian. Ujian nasional ini, menurut Kadisdik Dewa Darmawan cukup menentukan untuk seleksi mencari sekolah yang lebih tinggi. “Nilai yang menentukan kelulusan adalah nilai raport dan USBN ini,” jelasnya.
USBN tingkat SMP akan dilaksanakan selama enam hari, 11-18 April 2018, dengan mata pelajaran yang diujikan seperti Bahasa Bali, Pendidikan Budi Pekerti, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni BUdaya, Bahasa Indonesia dan Prakarya/TIK. Mata pelajaran lainnya yakni Matematika, Pendidikan Agama, Ilmu Pengetahuan Alam, PPKN, Bahasa Inggris dan PJOK.