Kasal Buka MNEK 2018 dan Resmikan Monumen Bahari | Bali Tribune
Diposting : 7 May 2018 15:15
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Trikora
MNEK 2018 -- Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, SE., MAP., tampak tengah menyalami para penerjun profesional TNI AL usai membuka secara resmi pelaksanaan kegiatan internasional “3rd MNEK 2018” di Mataram, NTB
BALI TRIBUNE - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, SE., MAP., meresmikan dua Monumen Bahari di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (6/5). Sehari sebelumnya, Sabtu (5/5) Kasal membuka kegiatan internasional “3rd Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018” yang diikuti 5.500 personel Angkatan Laut (AL) dari 36 negara, melibatkan 55 kapal perang dan 30 pesawat udara (pesud).
 
“MNEK 2018” kali ini mengangkat tema “Cooperation to Respons Disaster and Humanitarian Issues“ (Kerja Sama dalam Menanggulangi Bencana dan Masalah Kemanusiaan). “Pada dasarnya latihan ini sebagai pembinaan kekuatan TNI Angkatan Laut. Selain itu, juga berkaitan dengan implementasi fungsi diplomasi Angkatan Laut, sekaligus dalam rangka membangun budaya maritim karena Indonesia adalah negara maritim yang besar,” ujar Kasal.
 
Rangkaian kegiatan “MNEK 2018” berupan “medical civic action project” (medcap) dan “engineering civic action project” (encap) yang dilaksanakan di dua sektor pelaksanaan, yaitu di Lombok (NTB) dan Nusa Penida (Klungkung), “harbour and sea phase, city parade, maritime exhibition, culinary, Mataram fun run, city tour”, dan olahraga bersama dengan seluruh Angkatan Laut negara peserta MNEK 2018.
 
Pembukaan “MNEK 2018” ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional khas suku Sasak “Gendang Beleq” oleh Kasal dan seluruh pemimpin delegasi yang hadir serta Gubernur NTB Dr TGH Muhammad Zainul Majdi, MA atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB). Dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti MNEK dan Prasasti Terumbu Karang oleh 36 delegasi Angkatan Laut perwakilan negara-negara peserta MNEK 2018.
 
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi memukau, seperti demonstrasi terjun payung dari pasukan elit TNI AL, demo manuver pesud Bonanza (neptune flight) oleh para penerbang profesional TNI AL, serta pelaksanaan “fleet inspection” oleh para Kasal dan pimpinan delegasi yang hadir untuk meninjau langsung puluhan kapal perang dari negara-negara peserta MNEK 2018.
 
Turut hadir saat pembukaan MNEK 2018 antara lain, Menkominfo Rudiantara, dan para pejabat tinggi di lingkungan TNI, serta sejumlah tamu undangan VVIP lainnya.
 
 Dua Monumen Bahari
 
Keesokan harinya, Minggu kemarin Kasal juga meresmikan dua Monumen Bahari (MB), yaitu MB Mataram dan MB Dodokan. Di hadapan ribuan peserta MNEK 2018 Kasal mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai pahlawannya, oleh karena itu sebagai upaya dalam rangka mengenang dan meneladani nilai-nilai kejuangan para pahlawan, dibangunlah monumen bahari tersebut. 
Kedua monumen ini berkonsep maritim dan menggambarkan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sebagian besar berupa lautan, di mana merupakan medan juang TNI AL, sekaligus urat nadi kehidupan rakyat NTB sejak dahulu kala.
 
“Monumen Bahari ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat luas, khususnya para generasi muda agar timbul rasa cinta Tanah Air dan pantang menyerah serta dapat meneladani perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia di masa lampau,” harap Kasal Laksamana Ade Supandi.   
Monumen tersebut dibangun di atas tanah seluas 1.265 meter persegi yang terdiri dari dua bangunan utama mercusuar dan tank amfibi PT 76 yang dulunya digunakan oleh Korps Marinir TNI AL. Tank amfibi merupakan alutsista yang dipakai oleh TNI AL sejak tahun 1962 di berbagai operasi, seperti Trikora pada pembebasan Irian Barat, operasi Dwikora, operasi Seroja, dan berbagai penugasan lainnya.