Bangli, Bali Tribune
Sedikitnya 27 orang sulinggih (rohaniawan Hindu, red) dipersiapkan muput (selaku pemimpin,red) pelaksanaan Karya Maligia Luhur di Gria Manuaba Kaler Kauh Bangli. Menurut jadwal, ritual ini akan dilangsungkan di Tegal Sukla, bilangan LC. Uma Bukal Bangli pada 3 Agustus 2016 nanti.
Manggala Karya Maligia Lajur, Ida Bagus Ngurah Gede, didampingi Ida Bagus Ludra serta Ida Bagus Gede Giri Putra, Kamis (21/7), mengatakan, jelang pelaksanaan ritual dimaksud, para sisia yang berasal dari dari sejumlah banjar di empat kecamatan yang ada di Klungkung hadir untuk ngaturang ayah (kerja bakti, red)
Dia mengatakan, Karya Maligia Lajur itu bakal dipuput oleh 27 orang sulingih dengan menyertakan sekitar 60 orang pengiring asal Banjar Brahma Bukit. “Semua bangunan ini dikerjakan secara gotong-royong oleh para sisia. Selain menyumbangkan tenaga, mereka juga membawa material yang dibutuhkan,”jelas
Lanjut dikatakan IB Ngurah Gede , guna menopang kegiatan itu pihaknya telah melakukan berbagai persiapan sejak Maret 2016 lalu. “Sementara puncak karya akan dilangsungkan pada Agustus nanti,” sebutnya. Terkait dengan ritual Maligia Lajur ini IB Ngurah Gede menyebutkan pelaksanaan kali ini adalah yang keempat kalinya.
“Sebelumnya berlangsung pada tahun 1962, 1982 dan tahun 1989 silam,” sebutnya. Untuk tahun ini, ritual Maligia Luhur diperuntukkan bagi Ida Pedanda Nyoman Putra (mantan Bupati Bangli), yang meninggal pada 10 Oktober 2010 silam, Ida Pedanda Nabe Abra Sunuhun, Ida Pedanda Istri Kania Pati , dan Ida Pedanda Nabe Putra Gunung.
“Rencananya akan diikuti oleh 60 orang pengiring,” lanjut IB Ngurah Gede. Menurut mantan Camat Ubud ini,Karya Maligia Luhur tidak jauh beda dengan ritual atma wedana. “Jadi tujuannya untuk menyatukan atma dengan Ciwa loka atau disebut dengan amor ing Ciwa,” jelasnya
LEbih lanjut, ia mengatakan, puncak karya dijadwalkan pada Buda Kliwon Gumbreg atau Rabu (3/8) nanti di mana prosesi upacara meliputi, Ngening dan Penyetitian yang dipuput oleh 6 sulinggih yakni, Ida Pedanda Rai Ketewel dari Gria Babakan, Ida pedanda Made Rai dari Gria Losan Bukit Bangli, Ida Pedanda Wayahan Tianyar Karangasem, Ida pedanda Telabah dari Gria Badung, Ida Pedanda Mas Beluang Sanur serta Ida pedanda Putra Alangkajeng, Nongan Karangasem.
Selain itu, puncak karya juga diisi dengan pagelaran Wayang Lemah, Topeng Sidakarya, Baris Wewalian, Gong Gede dan Rejang Dewa. “Sementara pada tanggal 5 Agustus 2016 akan dilangsungkan ritual metetangi, pekideh dan mepeeed. Dan dilanjutkan dengan upacara pralina di Pantai Masceti, Gianyar,” pungkas IB Ngurah Gede.