BALI TRIBUNE - “Transformasi digital dalam industri perhotelan menjadi sebuah keharusan yang dapat membantu industri ini menjadi kompetitif di era digital, baik untuk mengoptimalkan operasional maupun untuk meningkatkan loyalitas tamu. Solusi dalam mewujudkan transformasi digital di industri perhotelan dirancang khusus untuk industri ini dan juga disesuaikan dengan perilaku konsumen di era digital,” ujar Country Manager Alcatel - Lucent Enterprise (ALE) Indonesia, Adios Purnama, Sabtu (13/5).
Apa yang disampaikan Adios bukan tanpa sebab. Hadirnya transformasi teknologi digital end to end yang terintegrasi mempermudah bagi industri perhotelan (Hospitality) sebagai bagian dari pelayanan. Disebutkan, seiring dengan berkembangnya industri pariwisata di mana pemerintah telah menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan hingga tahun 2019, tentu hal ini bisa diproyeksikan pertumbuhan pariwisata Naional dan Bali khususnya akan meningkat seiring dengan kebutuhan konsumen.
“Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bali, bisa dibilang peluang dan bagi industri untuk terus berkomitmen, berkompetisi, dalam menghadirkan pengalaman personal dan istimewa sesuai dengan kebutuhan para tamu melalui teknologi informasi,” ujar Adios. Bagi industri TI, keberhasilan indutri perhotelan harus mampu memberikan solusi melalui inovasi produknya, namun juga memberikan kesempatan berkembang industri keduanya dalam mengoptimalkan manfaat dari teknologi informasi agar lebih kompetitif dalam meraup pasar di era digital.
“Sederet layanan teknologi yang dihadirkan ALE mengutamakan kebutuhan dari tamu hotel, memahami karakter konsumen dan mengoptimalkan kegiatan operasional untuk meningkatkan efisiensi kerja, merupakan keuntungan utama dari layanan tersebut,” katanya. Ditambahkan Vice President Global and Vertical Accounts Alcatel - Lucent Enterprise, Derrick Lee, pihaknya tidak menjual produk atau teknologi secara langsung, namun strategi pasar yang diterapkan melalui kerjasama jangka panjang dengan memanfaatkan teknologi dan informasi yang dimiliki ALE.
“Berapa persen hunian hotel segitu profit yang kami terima. Misal, hunian hotel mencapai 30 atau 50 persen dalam sebulan artinya kami akan menerima 30 atau 50 persen dari kamar yang digunakan. Atau tepatnya kami hanya menjual kamar yang digunakan saja,” ungkapnya. Melalui inovasi yang dilakukan ALE, organisasi akan terus berkembang. Rekam jejak yang dimiliki dalam menghadirkan berbagai inovasi, memberikan nilai lebih bagi para pelanggan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan mereka, sekaligus efisiensi kinerja operasional.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi dengan vertical approach solutions, di mana solusi dirancang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing industri. Rekam jejak ALE sebagai leading di industri tidak bisa dipungkiri, hal ini dibuktikan dengan sederet pelanggan dari industri ini,” pungkasnya. Beberapa di antaranya yaitu Accor Hotel, Shangri-La, Four Seasons, Club Med, Dorchester Collection (Beverly Hotel dan Hotel Bel Air), Hotel Melia Spanyol, Intercontinental Hotel Group.