Balitribune.co.id | Gianyar - Kurang waspada, niat memohon keselamatan dengan menghaturkan sesajen justru berbuah bencana. Kejadian kebakaran yang sudah berulangkali ini, kini menimpa Pura Panti Duur, di Banjar Delod Rurung, Batubulan Kangin, Sukawati. Diduga dari percikan api dupa, sebuah Piyasan ludes terbakar dengan kerugian material mencapai seratus juta rupiah lebih.
Kejadianya, Selasa (7/3/23) dinihari sekitar pukul 01.00 Wita. Diketahui pertamakali oleh salah seorang warga, Ni Luh Nuari yang rumahnya berdekatan denga pura tersebut. Luh Nuari baru datang dari kerja. Saat hendak ganti pakaian, ia mendengar suara ledakan dua kali berturut-turut. Ia penasaran sambii melihat sekiling rumah. "Saat menoleh ke arah pura, saya melihat api di atas bangunan Piyasan pura," terang Nuari di hadapan petugas kepolisian.
Nuari teriak-teriak kebakaran hingga warga berdatangan seiring bunyi kentongan tanda kebakaran. Menyusul suara sirine mobil pemadam kebakaran berdatangan ke lokasi. Sebuah bangunan Piyasan yang terlanjur diselimuti api akhirnya nyaris rata dengan tanah. Namaun sejumlah bangunan suci lainnya berhasil diselamatkan oleh Petugas Damkar Gianyar.
Kapolsek Sukawati Kompol Decky Hendra Wijaya dikonfirmasi membenarkan musibah kebakaran itu. Diduga, api bersumber dari percikan api dupa yang jatuh ke kasur yang ada di bangunan piyasan tersebut. Senin sore Pemangku setempat menghaturkan sesajen serangkian bulan Purnama. Barang-barang yang terbakar berupa 1 buah Kasur dan bangunan piyasan yang berukuran 5x3 meter persegi.
Jero Mangku Suwarjaya mengakui, Senin sore sekitar pukul 17.00 Wita dirinya menghaturkan sesajen berupa canang yang berisi dupa di bangunan sucin di Pura Panti Duur. Selanjutnya Jero Mangku dan istrinya pulang ke rumah. Selasa dinihari, dengan adanya bunyi Kentungan Jero Mangku keluar dari rumah dan bersama sama warga ikut memadamkan api dengan alat seadanya.